Best Crypto Asset Service Providers: Top Firms to Retrieve Lost Bitcoin: Reach Out To Optimistic Hacker Gaius

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA:  Gabungan empat lembaga swadaya masyarakat mendesak Pemerintah RI untuk segera mengklarifikasi tuduhan subsidi industri udang Indonesia yang dilayangkan oleh Koalisi Industri Udang Amerika Serikat.

 

Siaran pers Gabungan LSM yang diterima di Jakarta, Rabu, menyebutkan, Koalisi Industri Udang Amerika Serikat (Coalition of Gulf Shrimp Industries/COGSI) menuduh tuduhan subsidi terhadap udang ekspor yang berasal tidak hanya dari Indonesia, tetapi juga dari China, Ekuador, India, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

 

Tuduhan tersebut diajukan COGSI kepada Departemen Perdagangan Amerika Serikat melalui petisi bertajuk "Petitions for the Imposition of Countervailing Duties on Certain Frozen Warmwater Shrimp from the People's Republic of China, Ecuador, India, Indonesia, Malaysia, Thailand, and the Socialist Republic of Vietnam".

 

Petisi tertanggal 28 Desember 2012 itu menuduh pemerintah RI telah memberikan sejumlah paket subsidi kepada pelaku usaha budidaya udang di Indonesia.

 

Gabungan LSM menyatakan bahwa tidak benar adanya dugaan bahwa pemerintah RI memberikan subsidi kepada petambak Indonesia.

 

Selain itu, tuduhan bahwa Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat tentang subsidi dari pemerintah RI ke petambak tradisional adalah tidak benar karena program industrialisasi perikanan yang dipublikasikan adalah merupakan batuan kepada korporasi dan bukan ke petambak.

 

LSM juga menyorot terjadinya pelanggaran HAM kepada petambak udang yang ditegaskan oleh Komnas HAM.

 

Komnas HAM menyatakan bahwa terdapat indikasi adanya pelanggaran HAM kepada petambak plasma dalam polemik hubungan kemitraan Petambak dan PT AWS.

 

Keempat LSM tersebut adalah Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW), Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Koalisi Anti Utang (KAU) dan IGJ (Indonesia for Global Justice). (Antara/bas)

 

 

 

Sumber