Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Tak Gunakan Nuklir, Jepang Defisit USD17,1 M

Recommended Posts

f7SyqTYy6R.jpgIlustrasi. (Foto: Reuters)

 

 

 

TOKYO - Krisis global yang terjadi belakangan nampaknya telah berdampak besar pada perekonomian Jepang. Defisit perdagangan Negeri Sakura tersebut melebar ke rekor baru pada Januari ini.Defisit terjadi lantaran impor energi Jepang naik lebih dari yang sudah diasumsikan sebelumnya. Akibatnya, Jepang pun berusaha menghidupkan kembali mesin ekspor negara melalui kebijakannya yang melemahkan nilai tukar yen.

 

Jepang mencatat defisit perdagangan Januari mencapai 1,6 triliun yen atau sekira USD17,1 miliar, dan memecahkan rekor baru. Padahal, defisit diperkirakan hanya mencapai USD1,38 triliun.

 

Untuk itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berencana menggabungkan pelonggaran kebijakan moneter agresif dengan stimulus ekonomi fiskal ke tingkat yang lebih tinggi, hingga terjadi deflasi ringan.

 

"Defisit perdagangan bisa berlanjut banyak untuk tahun ini, paling tidak hingga tahun depan," kata ekonom senior di Mizuho Efek Riset & Consulting, Norio Miyagawa, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (20/2/2013).

 

"Ini menunjukkan bahwa banyak uang keluar dari negara ini. Kita perlu mengubah ini dengan meningkatkan pendapatan kami dari ekspor. Nilai tukar yen yang lemah akan membantu, tapi itu tidak akan menyelesaikan semua masalah kita," tambah dia.

 

Sejak November, nilai tukar yen terhadap dolar Amerika Serikat (AS) telah melemah 16 persen untuk mendorong kebijakan fiskal agresif dan langkah-langkah kebijakan moneter membuat ekspor lebih kompetitif. Namun, meningkatnya biaya impor yang dilakukan dalam dolar AS, telah menekan neraca dagang Jepang.

 

Diketahui, ekspor Jepang naik 6,4 persen pada Januari dari tahun sebelumnya, jauh melampaui perkirakaan tahunan sebesar 5,6 persen. Ini adalah kenaikan pertama dalam delapan bulan terakhir. Dengan tujuan utama China mengalami kenaikan tiga persen dari tahun sebelumnya.

 

Namun, impor melonjak 7,3 persen pada Januari, jauh di atas perkiraan rata-rata sebesar 1,6 persen. Hal ini lantaran Negera Matahari Terbit ini harus mengimpor bahan bakar fosil untuk karena reaktor nuklirnya ditutup. (mrt)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...