Menaker: Gubernur Wajib Tetapkan UMP 2026 Maksimal 24 Desember

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Menteri ESDM Jero Wacik. (Foto: Runi Sari/Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan perusahaan tambang yang ada Indonesia tidak perlu membangun smelter banyak, hanya butuh sekira 20 smelter."Dari 145 perusahaan tambang yang mengajukan pembuatan smelter, kami hanya butuh sekira pembangunan 20 smelter dulu," ujar Jero, di Jakarta, Selasa (19/2/2013).

 

Jero menambahkan, nanti perusahaan tambang yang lain bisa bergabung dengan perusahaan tambang lainnya yang sudah membangun smelter (pengolahan barang jadi).

 

"Satu smelter, bisa digunakan untuk dua sampai tiga perusahaan tambang, jangan terlalu banyak membangun smelter. Selain itu pembangunan smelter juga akan mempertimbangkan faktor lokasi dan kemampuan pasokan setrum di wilayah tersebut," tambahnya.

 

Seperti diketahui, permohonan pembangunan smelter diyakini untuk upaya perusahaan itu agar memenuhi syarat dan bisa kembali mengekspor bijih dan mengakui bahwa langkah pemerintah untuk membuat peraturan membuat smelter agar pemerintah memberlakukan nilai tambah bagi barang tambang mineral dan batu bara merupakan langkah yang positif.

 

Penetapan nilai tambah itu langkah yang benar, pemberian nilai tambah terhadap nikel, bauksit, dan lainnya itu benar. dukungan terhadap kebijakan nilai tambah tersebut karena memiliki dampak yang baik untuk jangka panjang. Selain itu juga akan memberikan dampak pada multiplayer effect yang lebih baik. Kalau sebagian pihak pendapat bilang merugikan, itu karena dilihat jangka pendek. (ade)

 

 

 

Sumber