Menaker: Gubernur Wajib Tetapkan UMP 2026 Maksimal 24 Desember

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: okezone)

 

 

 

JAKARTA - Kementerian Perekonomian (Kemenko) mengatakan Japan International Coorporation Agency (JICA) sedang menyusun studi bagaimana mengembangkan financial inclusion di Indonesia. Hasilnya pun dimungkinkan akan selesai tahun ini."Mereka (JICA) sedang menyusun studi bagaimana bisa mengembangkan financial inclusion di Indonesia. Mereka sudah mengadakan seminar bersama IMF bagaimana financial deepening terjadi di Indonesia, itu salah satu hasilnya," ujar Deputi Menko Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional Rizal Affandi Lukman, di kantornya, Jakarta, Selasa (19/2/2013).

 

Rizal menambahkan, Indonesia terdiri dari kelompok UKM yang berjumlah di atas 30 juta, dan terdiri dari kelompok usia muda alias young enterpreneurship. Kelompok ini pun sedang menjadi prioritas oleh pemerintah Indonesia.

 

Oleh karena itu, dalam pengembangan UKM dan enterpreneurship di kalangan muda tersebut diyakini bisa menjadi bagian dari financial inclusion.

 

"Bagaimana financial deepening itu, bagaimana peranan finance di dalam perekonomian jadi meningkat, baik itu masyarakat menabung di perbankan, dan lain-lain," ujar Rizal.

 

Di sisi lain, menurut dia, pendapatan per kapita di Indonesia selalu naik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Begitu juga dengan kelompok berpendapatan menengah. Sehingga hal ini berpotensi bagi kelompok tersebut untuk memiliki pendapatan yang melebihi dari pengeluarannya.

 

"Sehingga generasi muda bisa menabung dan nantinya dapat menjadi pengelolaan dan dijadikan sumber investasi. Saya kira tahun ini mereka (JICA) sudah bisa menyelesaikan studinya dan bisa melaporkan hasilnya ke Pak Menko," pungkas Rizal. (ade)

 

 

 

Sumber