Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

MENKO POLHUKAM Tepis Survei LSI Soal Presiden Tidak Fokus

Recommended Posts

JAKARTA - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto menepis anggapan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak fokus menjalankan tugasnya sebagai kepala negara atau kepala pemerintahan.

 

Djoko mengatakan hal itu, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, menanggapi kritik terhadap kinerja Presiden akhir-akhir ini terutama terkait aktivitasnya di Partai Demokrat seusai pidato penyelamatan partai tersebut di kediamannya, Cikeas.

 

"Yang saya perhatikan tidak pernah lepas perhatian beliau untuk mengurus pemerintahan negara dan bangsa. Mungkin yang dilihat aktivitas di politik. Dari jam ke jam itu padat dengan urusan pemerintahan dan kebangsaan dan kenegaraan," kata Djoko saat konferensi pers seusai rapat kabinet paripurna evaluasi RPJMN 2009--20014 di Kantor Presiden, Jakarta Senin (18/2).

 

Menurut Djoko, Presiden memiliki kemampuan untuk mengelola waktu, baik untuk negara maupun partai.

 

Dia menyakinkan bahwa urusan partai tidak akan mengganggu pekerjaannya dalam mengelola negara.

 

"Sejak panglima TNI, sejak enam tahun pekerjaan mengurus negara, internal dan diluar tetap dilakukan dengan baik. Beliau pasti mengambil waktu tidak ganggu. Kalau tidak `urgen` (penting) sekali pasti sabtu atau minggu. Ini adalah pandangan saya yang selama ini tidak ada kepentingan apapun," katanya.

 

Sementara itu, Lingkaran Survei Indonesai (LSI) saat merilis hasil surveinya, Minggu (17/8) menyatakan 68% masyarakat khawatir kinerja SBY terpengaruh oleh aksi politiknya untuk menyelamatkan Partai Demokrat.

 

Publik, menurut LSI, khawatir langkah SBY ini akan mengakibatkan tugas-tugasnya sebagai presiden tidak berjalan dengan baik.

 

Survei tersebut dilakukan dengan sampling (multistage random sampling) terhadap 1.200 responden di 33 provinsi pada 11--14 Februari 2013. .

 

Menurut hasil survei tersebut, sebanyak 68,42% responden merasa cukup khawatir atau sangat khawatir Presiden tidak fokus lagi menjalankan tugasnya, hanya 24,29% yang tidak kahwatir dan 7,29%, mengaku tidak tahu atau tidak menjawab pertanyaan.(Antara/fsi)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...