Menaker: Gubernur Wajib Tetapkan UMP 2026 Maksimal 24 Desember

[Parno Pemilik Lapak 0]

MALANG—Kenaikan harga LPG kemasan 12 Kg yang diwacanakan berlangsung bulan depan diprediksikan memicu migrasi besar-besaran konsumen ke LPG 3 kg karena selisih harganya terpaut jauh.

 

 

Ketua DPC Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Malang Teuku Rizal Pahlevi mengatakan jika mengacu pernyataan Pertamina di media maka kenaikan LPG 12 kg mencapai Rp1.500 per kg menjadi Rp7.350 per kg.

 

 

“Padahal harga LPG 3 kg tetap, yakni Rp4.250 per kg karena harga bahan bakar dengan kemasan tersebut disubsidi penuh pemerintah,” katanya, Senin (18/2).

 

 

Dengan selisih harga sebesar itu maka hampir dipastikan terjadi migrasi besar-besaran dari konsumen LPG 12 kg ke LPG 3 kg.

 

 

Aksi migrasi itu setidaknya terjadi pada awal-awal pemberlakuan kenaikan harga LPG 12 kg. Namun jika pendapatan masyarakat ternyata meningkat, maka mereka akan kembali mengkonsumsi LPG 13 kg.

 

 

Migrasi besar-besaran tidak dielakkan karena pendistribusian LPG 3 kg masih terbuka, bukan tertutup seperti direncanakan awal. LPG 3 kg bisa diperoleh di sembarang tempat, tanpa harus lewat toko yang ditunjuk Pertamina.

 

 

Saat ini saja, lanjut Rizal yang juga Direktur PT Kharisma Malang Permai, agen LPG 12 kg, konsumen LPG 3 kg jauh lebih banyak daripada konsumen LPG 12 kg dan LPG 50 kg.

 

 

Jika diproporsi, maka konsumen LPG 3 kg sebanyak 65%, LPG 12 kg 25% dan sisanya konsumen LPG 50 kg.  Pasokan LPG 3 kg di Kota Malang, Kota Batu, dan Kab. Malang mencapai 98.000 tabung per hari.

 

 

Dia mengilustrasikan, fenomena migrasi konsumen LPG itu terjadi saat harga LPG 50 kg dilepas susbsidinya mengikuti harga keekonomiannya.

 

Saat itu konsumen LPG 50 kg berbondong-bondong bermigrasi dengan mengkonsumsi LPG 12 kg, sehingga bahan bakar dengan kemasan tersebut mengalami kelangkaan. (bas)

 

 

 

Sumber