Menaker: Gubernur Wajib Tetapkan UMP 2026 Maksimal 24 Desember

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA—PT Repex Wahana akan menargetkan pertumbuhan bisnis 50% pada 2013 dengan rencana berbagai pengembangan bisnis jasa logistik yang akan dilakukan.

 

Vice President Sales and Marketing RPX Group Andry Adiwinarso menjelaskan pada 2013 pihaknya menargetkan pertumbuhan bisnis mencapai 50%.

 

Andry menyatakan pihaknya menargetkan peningkatan pertumbuhan dari layanan logistik ekspor dan impor internasional, pengiriman domestik, kurir dan pergudangan.  

 

“Pada 2012 tercatat pertumbuhan kita 25% dan 2013 kita targetkan 2013. Kita akan perluas cakupan layanan dengan penambahan armada dan warehouse serta IT [informasi dan teknologi],” ujarnya kepada Bisnis di Jakarta, Sabtu (16/2).

 

Andry menjelaskan RPX Group pada 2013 akan menambah 70 armada yang terdiri dari kendaraan roda dua hingga truk dengan kapasitas 4 ton.

 

Andry juga mengungkapkan pihaknya akan menambah 1000 outlet secara bertahap sejak 2013 dan saat ini RPX Group telah memiliki 200 outlet di seluruh Indoensia.

 

Dia juga menambahkan pada April 2013 pihaknya akan mengoperasikan fasilitas gudang di Cengkareng seluas 5.000 meter untuk melayani kargo udara.

 

RPX Group, tuturnya, telah menyiapkan dana investasi untuk pengembangan bisnis sejak 2010 hingga 2015 senilai US$50 juta.

 

Dia mengungkapkan pada 2013 pihaknya juga telah memperkuat sistem teknologi dan infromasi (IT) untuk meningkatkan layanan bisnis kepada pelanggan.

 

RPX Group pada 2013, paparnya, juga menargetkan mengembangkan layanan jasa kurir e-commerce domestik karena meningkatnya perdagangan online di Indonesia.

 

Dia menambahkan untuk memperkuat layanan kurir domestik di wilayah Jabodetabek pihaknya akan menyiapkan sistem IT khusus untuk layanan di wilayah itu.

 

RPX Group, tuturnya, juga telah mengoperasikan layanan aplikasi sistem pengiriman dan pelacakan (tracking) barang menggunakan smartphone.     

 

Menurutnya pihaknya pada 2013 juga akan membangun gudang khusus seluas 5.000 meter di Cibitung untuk menyimpan barang kimia (dangerous good) sebuah perusahaan asing.  

 

(Faa) foto: flickr.com

 

 

 

Sumber