DJP Buka Pojok Pajak di Menara Bank Mega, Mudahkan Aktivasi Coretax

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Jatuhnya meteor di Chelyabinsk Rusia kemarin, Jum'at (15/2/2013) membuat menyadarkan kita akan adanya bahaya dari benda angkasa. Rupanya meteor juga pernah jatuh di Indonesia. 

 

Ahli geologi Rovicky Dwi Putrohari menulis dalam blognya (Mei 2007) bahwa meteor juga pernah jatuh di Jawa pada 11 Mei 2001, tepatnya di Desa Wonotirto, Temanggung, Jawa Tengah.

 

Beberapa koran lokal pernah menuliskan peristiwa itu seperti Bernas dan Suara Merdeka. Peristiwa itu juga dianalisis oleh Muh. Ma’rufin Sudibyo,

 

Astronom amatir, anggota Dewan Pakar Jogja Astro Club (JAC), klub astronomi Yogyakarta.

 

Warga mendengar dentuman keras disertai jatuhnya meteor pada tiga titik. Meteor pertama jatuh pukul 08.30 WIB sementara meteor terakhir menyusul setengah jam kemudian di titik tumbuk jalan desa. 

 

Ketiga titik tersebut berada di luar pemukiman penduduk, dua diantaranya di ladang tembakau dan satu di jalan desa.

 

"Hanya tersisa dua buah meteorit, masing–masing dari salah satu titik tumbuk di ladang tembakau (seukuran kepala bayi) dan di jalan desa (seukuran kepalan tangan orang dewasa)," tulis Rovicky dalam rovicky.wordpress.com yang mengutip Bernas.

 

Meski pecahannya hanya kecil, namun menurut Ma’rufin Sudibyo kekuatan ketika masuk atmosfer setara dengan 0,11 kiloton TNT.

 

Peristiwa ini adalah yang pertama di Jawa Tengah dalam kurun waktu 17 tahun terakhir setelah jatuhnya meteor di Desa Jumapolo, Karanganyar, pada 1984. 

 

"Pemerintah Kabupaten Temanggung kemudian mendirikan Monumen Meteorit Wonotirto di dekat lokasi titik tumbuk jalan desa, yang diresmikan pada 18 Februari 2002," tambah Rovicky.

 

(faa)

 

 

 

Sumber