HIRE A BEST HACKER CRYPTOCURRENCY / BANK EXPERT/ MARK WIZARD HACKERS

[Parno Pemilik Lapak 0]

SAMARINDA--Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda selama hampir enam jam, Sabtu (16/2/2013) dini hari, membuat kota itu kembali terendam banjir.

 

Daerah langganan banjir seperti di Jl KH Wahid Hasyim Sempaja, Jl Pemuda Samarinda Utara dan Jl Antasari belum juga surut hingga siang ini.

 

Kondisi tersebut membuat aktivitas warga lumpuh.

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dikerahkan ke lokasi tersebut, untuk membantu evakuasi warga.

 

Pantauan Bisnis, hingga pukul 12.00 WITA, terlihat truk BNPB dikerahkan mengangkut anak-anak sekolah dan warga yang hendak bepergian ke Sempaja Jl KH Wahid Hasyim.

 

“Ketinggian banjir mencapai pinggang orang dewasa. Kami dari tim reaksi cepat mengerahkan perahu untuk mengangkut warga dari depan Stadion Sempaja ke persimpangan Jl KH Wahid Hasyim dan Jl PM Noor. Banjir tinggi juga terjadi di Jl Pemuda dan Jl Antasari,” ujar Aspiani, petugas BNPB Kota Samarinda.

 

Dia menuturkan pihaknya masih menyelidiki penyebab banjir di Jl KH Wahid Hasyim, Sempaja. Apakah ada kemungkinan banjir kiriman dari perumahan di sekitar Sempaja dan sejumlah kolam tambang batubara di daerah Jl HM Ardans.

 

Saat ini, korban banjir membutuhkan bantuan sembako.

 

“Total korban banjir di Samarinda akibat hujan hari Sabtu dini hari itu mencapai 500 rumah. Korban banjir sangat membutuhkan bantuan sembako. Sampai saat ini, kami dari BNPB dan BNPB belum membuka dapur umum dan menyalurkan bantuan karena menunggu permintaan dari kantor kelurahan dan kecamatan,” katanya.

 

Sebelumnya, hujan pada Sabtu dini hari juga menyebabkan banjir di sejumlah ruas jalan di Kota Samarinda.

 

Seperti di persimpangan Vorvoo Mall Lembuswana Jl Dr Soetomo, pusat perkantoran Jl Basuki Rahmat, Jl Agus Salim dan pusat bisnis Jl Mulawarman.

 

Namun, banjir yang terjadi di daerah itu lekas surut dibandingkan daerah Sempaja, Samarinda Utara yang cukup lama surut akibat kiriman banjir dari daerah tambang batubara dan perumahan. (K26/wde) (Foto: JibiPhoto/Muhamad Yamin)

 

 

 

Sumber