Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

MERPATI AIRLINES: Direktur operasi yang baru harus ikut fit & proper test

Recommended Posts

JAKARTA-- Kementerian Perhubungan menyatakan direktur operasi Merpati Nusantara Airlines yang baru ditunjuk harus segera melapor agar dilakukan uji kepatutan dan kelayakan.

 

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan pihak Merpati harus segera melapor adanya penggantian jabatan direktur operasi ke Kemenhub karena jabatan ini merupakan key person di sebuah maskapai penerbangan.

 

"Merpati harus melapor ke Kemenhub soal penggantian direktur operasinya, paling lambat 2 minggu dari pengangkatan pejabat yang baru," katanya kepada Bisnis, Kamis (14/2/2013).

 

Dia menjelaskan dalam laporannya itu, manajemen Merpati harus sudah mengubah operational specification (opspec) yang didalamnya tertera nama-nama jajaran manajemen perusahaan.

 

"Kemenhub sebenarnya tidak ikut campur soal pemilihan direktur di maskapai, namun karena menyangkut jabatan key person, harus di fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan). Kaitannya agar standar keselamatan penerbangan tetap terjaga," kata Bambang.

 

Menurutnya, jika melihat track record pejabat yang baru, sudah tidak diragukan untuk mengurusi operasional. Namun tetap harus dilakukan fit and propert test meski hanya sebagai pejabat sementara.

 

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengangkat Kapten Antony Ajawaila sebagai Direktur Operasi PT Merpati Nusantara Airlines yang baru, menggantikan Kapten Asep Ekanugraha yang mengundurkan diri.

 

Hal itu tertuang dalam hasil RUPS yang Dahlan tandatangani hari ini. Namun, saat ini status Antony masih pejabat sementara, yang tidak lama lagi akan definitif. Antony sebelumnya adalah Vice President Flight Operation Merpati dan sudah 30 tahun bekerja di Merpati. 

 

Direktur Operasi Merpati sebelumnya, Asep Ekanugraha mengajukan surat pengunduran diri kepada Dahlan selaku Menteri BUMN sejak Rabu (13/2/2013). Ada empat hal yang disampaikan Asep dalam surat pengunduran diri tersebut.

 

Pertama, alat produksi semakin berkurang mengakibatkan berkurangnya juga pemasukan dan kemampuan perusahaan menunaikan kewajiban kepada pihak ketiga termasuk melakukan perawatan terhadap alat produksi yang tersisa.

 

Kedua, gerakan ketidakpercayaan kepada manajemen sudah meluas di kalangan karyawan dan sudah merambah ke ranah operasional.

 

Ketiga, upaya dirinya sebagai Direktur Operasi untuk memperbaiki keadaan ditanggapi dengan arogansi yang mengakibatkan terjadinya perombakan jajaran manajemen di direktorat operasi tanpa mempertimbangkan efek dari tindakan tersebut.

 

Keempat, kondisi perusahaan semakin buruk bukan karena karyawan kurang bekerja keras, tetapi justru dikarenakan penghargaan yang didapatkan setelah bekerja keras tidak sebanding dengan harapan. 

 

Akibatnya terjadi penurunan kepedulian terhadap performa perusahaan.  (ra)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...