Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

INDUSTRI PUPUK: Petrogres Realisasikan Pabrik Baru

Recommended Posts

JAKARTA: PT Petrokimia Gresik segera merealisasikan investasi pembangunan pabrik Amoniak-Urea II senilai US$560 juta-US$580 juta dan diharapkan mulai berproduksi komersial pada 2016 untuk mendukung program revitalisasi industri pupuk nasional.  

 

Hidayat Nyakman, Direktur Utama Petrogres, saat ini, mengungkapkan proses negosiasi kontrak gas dengan Husky-CNNOC Madura Ltd memasuki tahap finalisasi mengenai kesepakaan harga.

 

“Husky sudah menjamin ketersediaan 85 mmscfd kebutuhan gas untuk jangka waktu 10 tahun. Untuk waktu pengiriman juga sudah menemui kesepakatan. Saat ini, tinggal kesepakatan mengenai harga," ujarnya, Senin (11/2/2013).

 

Dia menuturkan apabila seluruh kesepakatan tersebut rampung dalam waktu dekat ini, maka pihaknya dapat segera membuka tender bagi kontraktor lokal maupun asing untuk membangun pabrik tersebut.

 

Pabrik tersebut akan memproduksi amoniak sebanyak 825.000 ton per tahun dan urea  570.000 ton urea per tahun sebagai tindak lanjut atas Inpres No.2 tahun 2010 untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

 

"Pihak perbankan juga sudah ada yang bersedia menjadi mitra pembiayaan proyek ini," katanya. 

 

Pabrik baru ini diharapkan dapat menjamin pasokan pupuk di Jawa Timur  yang selama ini mengalami kelangkaan akibat waktu pengiriman yang dibutuhkan dari PT Pupuk Kalimantan Timur di Bontang, Kalimantan Timur, lebih lama.

 

Selain itu pengiriman pupuk tersebut dinilai tidak efisien karena membutuhkan biaya logistik mencapai Rp300 miliar untuk sekali pengiriman dan sering terganggu akibat cuaca buruk seperti ombak tinggi.

 

"Keberadaan pabrik ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan ini. Kami juga mengharapkan dukungan dari semua pihak termasuk pasokan gas, sehingga tidak perlu impor lagi," ujarnya.

 

Pihaknya harus mengimpor 370.000 ton amoniak per tahun atau senilai Rp2,14 triliun dengan harga saat ini mencapai US$650 per ton akibat kapasitas pabrik yang beroperasi saat ini hanya sebanyak 440.000 ton

 

Dia mengatakan pabrik ini dapat menjamin pasokan kebutuhan bahan baku untuk memproduksi pupuk NPK sebanyak 2,8 juta ton per tahun dan pupuk ZA sebanyak 750.000 ton per tahun dan tidak bergantung oada impor.

 

"Hal ini sekaligus merupakan langkah penghematan terhadap devisa negara di tengah berfluktuasinya ketersediaan dan harga amoniak," ujarnya.  

 

Direktur Teknis dan Pengembangan Petrogres Firdaus Syahril mengatakan dibutuhkan waktu sekitar 33 bulan untuk proses kontruksi pabrik dan sekitar 6 bulan untuk proses tender proyek sehingga harus  proses lelanh harus dimulai bulan depan.

 

Menurutt Direktur Produksi Petrogres Nugroho Christijanto, total produksi 26 fasilitas perusahaan saat ini mencapai 6,2 juta ton per tahun yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik dan juga ekspor.

 

"Kalau ada kuota tak terserap baru kami ekspor. Tahun lalu, kami mengekspor sekitar 150.000 ton NPK ke Filipina. Tahun ini, kemungkinan kami tidak akan mengekspor karena kuota dari Kementerian Pertanian juga bertambah," kata Nugroho. 

 

Panggah Susanto, Direktur Jendral Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, mengungkapkan saat ini kebutuhan pasokan gas masih terus diusahakan terutama bagi proyek Petrogres II dan Kujang I.   (ra)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...