Apakah Ada Syarat PNS dan Pekerja Swasta WFA pada 29-31 Desember?

[Parno Pemilik Lapak 0]

VLADIVOSTOK, Rusia: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menawarkan lima poin yang yang harus dilakukan oleh APEC dalam rangka mempertahankan daya tahan kawasan tersebut di tengah sejumlah tantangan perekonomian global.

 

 

 

Pertama, iklim bisnis membutuhkan efisiensi arus barang, orang, dan jasa. Untuk itu, APEC harus mengakselerasi upaya-upaya guna mencapai konektivitas yang lebih besar - menghubungan konektivitas nasional dan konektivitas regional.

 

 

 

Langkah ini akan menurunkan ekonomi biaya tinggi dan membuat kawasan ini menjadi lebih kompetitif dan kohesif.

 

 

 

“Konektivitas juga akan meningkatkan pertumbuhan yang lebih berimbang dan mempersempit kesenjangan antaranggota ekonomi APEC,” ujar SBY saat menyampaikan keynote speech di hadapan para CEO kawasan Asia Pasifik, Sabtu (8/9).

 

 

 

Kedua, APEC harus memperkuat perannya dalam investasi, terutama dalam pengembangan infrastruktur.

 

 

 

Dalam pandangannya, menurut SBY, kelebihan dari pendapatan global seharusnya digunakan untuk membiayai infrastruktur, terutama di emerging market. Hal ini akan memacu permintaan terhadap modal dan teknologi, termasuk dari negara-negara maju.

 

 

 

Pada saat yang sama, negara maju akan meningkatkan pertumbuhan di negara berkembang dan emerging market. “Ini dapat mendorong win-win solution baik bagi negara maju dan negara berkembang,” katanya.

 

 

 

Ketiga, APEC perlu mengembangkan mekanisme dan sistem peringatan dini, tidak hanya untuk mengatasi dampak penularan krisis ekonomi tetapi juga untuk mencegah kawasan tersebut dari episentrum setiap krisis di masa depan. Hal ini dapat diupayakan lebih lanjut dengan memperkuat konsultasi dan kerja sama antaranggota ekonomi APEC.

 

 

 

“Kita juga harus ingat bahwa krisis ekonomi dapat dipicu oleh volatilitas harga dan pasokan pangan dan energi. Oleh karena itu, saya merekomendasikan bahwa kita juga harus memasukkan faktor-faktor risiko tersebut ke dalam sistem peringatan dini,” ujarnya.

 

 

 

Keempat, terdapat ketidakpastian terus-menerus dalam arsitektur ekonomi global yang mengakibatkan munculnya kesulitan-kesulitan dalam berbisnis. Dengan demikian, APEC harus mengembangkan semangat saling melengkapi dan bersinergi dengan forum multilateral lainnya.

 

 

 

Langkah terakhir, anggota ekonomi APEC dapat berkontribusi terhadap daya tahan regional dengan memperkuat performance ekonomi negaranya masing-masing. “Ini sebuah keharusan untuk menyeimbangkan perlambatan pasar ekspor dunia.”

 

 

 

SBY menambahkan investasi dan konsumsi adalah strategi untuk mempertahankan pertumbuhan yang positif. Hal ini akan tercapai jika masing-masing anggota ekonomi meningkatkan regulasi domestik, termasuk di dalamnya logistik dan rantai pasokan.

 

 

 

Sumber