UMP Sumsel 2026 Resmi Naik 7,10 Persen, Jadi Rp3,94 Juta per Bulan

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA:  Bank Internasional Indonesia menargetkan pertumbuhan jumlah nasabah dan dana pihak ketiga dengan mendorong efisiensi pelayanan melalui paperless account opening system.

 

Presiden Direktur Bank Internasional Indonesia (BII) Dato’ Khairussaleh Ramli menuturkan dengan sistem tersebut nasabah yang akan membuka rekening tidak perlu mengisi dokumen tertulis.

 

“Nasabah cukup menyerahkan kartu identitas kepada customer service dan memberikan tanda tangan,”  ujarnya di Jakarta, Kamis  (6/9/2012).

 

Penerapan sistem ini, lanjut  Khairussaleh, dapat membuat proses pembukaan rekening berjalan lebih cepat dan 60% lebih efisien dibandingkan sistem pembukaan rekening secara konvensional.

 

Dia menerangkan jika sebelumnya customer service hanya dapat membuka satu rekening dalam 30 menit, dengan sistem ini mereka bisa melayani empat rekening.

 

Dengan efisiensi ini, perseroan berharap bisa menggenjot jumlah nasabah dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10% hingga akhir tahun ini, dan mendorong pertumbuhan sekitar 15% sampai 20% pada 2013. Adapun jumlah nasabah BII per Juni 2012 sebanyak 3 juta, sementara DPK berkisar Rp76,6 triliun. Dari jumlah DPK tersebut, sekitar 40% merupakan dana murah yang terdiri dari tabungan dan giro.

 

Namun, meski diakui lebih efisien Khairussaleh mengungkapkan sistem ini tidak banyak berpengaruh terhadap BOPO perseroan.

 

“Sistem paperless ini lebih efisien dari segi produktivitas, tapi dari segi BOPO mungkin kecil. Intinya, customer service bisa lebih fokus dalam mengenalkan produk-produk lain pada nasabah,” paparnya.

 

 

Terkait penerbitan obligasi subdebt, perseroan enggan menjelaskan lebih detil mengenai hal itu. Khairussaleh mengatakan pihaknya masih melakukan kajian tentang aksi korporasi tersebut.

“Saat ini belum. Sebelum akhir tahun sudah ada [obligasi yang kami terbitkan],” tegasnya. (if)

 

 

 

Sumber