Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PERTUMBUHAN EKONOMI Yang Pesat Tak Kikis Kemiskinan Dan Penggangguran

Recommended Posts

SEMARANG -- Perekonomian Jawa tengah selama 2012 dapat tumbuh melampaui nasional dan mengakhiri sejarah selalu di bawah rata-rata yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

 

Tingkat pertumbuhan ekonomi Jateng pada 2012 dapat menembus 6,34%, melampaui nasional yang hanya berada pada 6,23%. Bila dibandingkan dengan historis dalam 3 tahun terakhir, baru kali ini pertumbuhan ekonomi Jateng melampaui nasional.

 

Pada 2011 lalu, pertumbuhan ekonomi Jateng hanya 6% jauh dibawah nasional yang mencapai 6,5%. Sementara pada 2010, ekonomi Jateng hanya meningkat 5,7% dan nasional berjaya di 6,1%.

 

Meski demikian, Pengamat Ekonomi Universitas Diponegoro FX Sugianto melihat pertumbuhan yang pesat itu tidak mendorong penurunan kesenjangan ekonomi dan kemiskinan

 

“Di satu sisi memang benar Jateng tumbuh pesat, namun di sisi lain ada problematika yang belum terselesaikan, yakni ada kesenjangan yang besar antar kelompok dan wilayah serta daya serap tenaga kerja menurun,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (8/2/2013)

 

Menurut Sugiyanto, persoalan kesenjangan ekonomi dan kemiskinan masih terasa kuat di beberapa kabupaten, meskipun pembangunan di beberapa kota terlihat pesat

 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk yang bekerja di Jawa Tengah pada Agustus 2012 mencapai 16,13 juta orang, hanya bertambah 16 ribu orang bila dibandingkan dengan Februari 2012.

 

Penduduk yang bekerja itu lebih rendah dibandingkan posisi Februari 2011 yang mencapai 16,14 juta orang, meski lebih tinggi dari Agustus 2011 sebesar 15,92%.

 

Adapun tingkat pengangguran terbuka (TPT) wilayah Jawa tengah pada Agustus 2012 mencapai 5,63%, turun dibandingkan dengan setahun sebelumnya 5,93%. Jumlah pengangguran di Jateng mencapai 960.000 jiwa.

 

Sementara itu, tinkat angkatan kerja di Jateng pada Agustus 2012 mencapai 17,09 juta orang, berkurang sekitar 28.000 orang dibandingkan dengan Februari 2012 sebesar 17,12 juta orang dan bertambah 176.000 dari Agustus 2011.

 

Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi yang pesat tidak selalu sejalan dengan kemakmuran masyarakat. Apalagi bila strategi ekonomi bertumpu pada industri pada modal dibandingkan dengan padat karya.

 

“Ada strategi yang salah dalam perekonomian Jateng sehingga pertumbuhan tidak membawa kemakmuran ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.

 

Berdasarkan data BPS industri keuangan mengalami pertumbuhan tertinggi selama 2012, yakni 9,4%. Selanjutnya adalah perdagangan yang tumbuh 8,2%. Adapun sector angkutan, penggalian dan jasa masing-masing tumbuh 7,9%, 7,4% dan 7,3%.

 

Sebelumnya, Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Jateng Syarifuddin Nawie mengatakan pertumbuhan ekonomi Jateng sebesar 6,34% dari Rp198,3 triliun pada 2011 menjadi Rp210,8 triliun pada 2012.

 

Menurutnya dibandingkan dengan 2011, peranan sektor ekonomi pada 2012 tidak terjadi perubahan peringkat, yakni sektor industri pengolahan masih menjadi penyumbang ekonomi Jateng terbesar diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor pertanian. (dot)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...