BRI Tegaskan Dukungan Pemulihan Bencana Sumatra untuk Jangka Panjang

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pemerintah mengharapkan program restrukturisasi mesin atau peralatan industri tekstil dan produk tekstil serta alas kaki dapat meningkatkan daya saing dan memacu investasi mencapai Rp1,12 triliun pada tahun ini.

 

 

 

Panggah Susanto, Direktur Jendral Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, mengatakan revitalisasi mesin dan peralatan yang berusia lebih dari 20 tahun diperlukan agar memiliki teknologi lebih modern. 

 

 

 

“Kami harapkan pembiayaan investasi dari pihak perbankan dan industri dapat mencapai Rp1,124 triliun,” ujarnya, Kamis (7/2).

 

 

 

Pada tahun ini, pemerintah mengalokasikan dana bantuan revitalisasi permesinan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sekitar Rp110,5 miliar, turun 24% dibandingkan dengan pagu tahun lalu yang mencapai Rp145 miliar.

 

 

 

Program yang diadakan sejak 2007 ini juga diyakini dapat menciptakan lapangan kerja sebanyak 8.300 orang dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan biaya produksi di tengah berbagai permasalahan saat ini.

 

 

 

“Kami juga mengharapkan program ini dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan berdaya saing,” katanya.

 

 

 

Namun, menurut catatan Bisnis, minat perusahaan tekstil untuk melakukan revitalisasi mesin masih terbilang rendah yakni hanya mencapai 700 perusahaan atau 27% dari 2.600 perusahaan tekstil yang ada saat ini.

 

 

 

"Masalahnya, pemerintah sempat memberikan fasilitas keringanan pajak bagi perusahaan yang revitalisasi, tetapi saat dicek ke Dirjen Pajak, katanya keringanan itu tidak punya dasar, sehingga kami tetap dikenakan pajak secara normal," ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ernovian G. Ismy beberapa waktu lalu. (arh)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber