Kemenhub Terapkan Pembatasan Penuh Angkutan Barang di Tol saat Nataru

[Parno Pemilik Lapak 0]

TOKYO: Harga karet berjangka di Tokyo terkoreksi dari level tertinggi 10 bulan seiring perkiraan bahwa permintaan di China, konsumen terbesar di dunia, akan memperlambat permintaan selama liburan Imlek minggu depan.

 

 

 

Kontrak pengiriman Juli merosot 1,2% menjadi ¥330,1 per kilogram senilai US$3.530 per ton sebelum diperdagangkan di ¥331,4 di Tokyo Commodity Exchange kemarin siang.

 

 

 

Karet berjangka naik menjadi ¥334 sehari sebelumnya, merupakan penyelesaian tertinggi sejak 28 Maret. Disisi lain, harga karet berjangka secara keseluruhan telah naik 9,6% tahun ini.

 

 

 

Diketahui, pasar China ditutup minggu depan untuk liburan Tahun Baru Imlek. Di Shanghai Futures Exchange, karet pengiriman Mei turun 1,1% menjadi 26.370 yuan (US$4.229) per ton.

 

 

 

Menurut RCMA Komoditas Asia Group, China diperkirakan menempati 35% dari konsumsi karet dunia tahun ini.

 

 

 

“Karet di Shanghai berada di bawah tekanan karena para investor ingin mengunci keuntungan sebelum liburan. Penurunan di Shanghai menjadi hambatan pada perdagangan berjangka Tokyo,” kata Takaki Shigemoto, analis JSC Corp di Tokyo, dikutip Bloomberg hari ini.

 

 

 

Komoditas berjangka tersebut menurun seiring rebound mata uang Jepang dari posisi rendah dalam hampir 3 tahun terhadap dolar. Kondisi itu mengurangi daya tarik kontrak berdenominasi yen.

 

 

 

Laporan Rubber Research Institute menyatakan perdagangan karet bebas di Thailand naik 0,3% menjadi 99,40 baht (US$3,34) per kilogram kemarin. (Bloomberg/41/arh)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber