Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

POMALAA-Seluruh jajaran direksi PT Aneka Tambang Tbk berhalangan hadir dalam acara seremoni groundbreaking proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara karena mendadak dipanggil rapat oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan.

 

 

 

Sekretaris Perusahaan Antam Tedy Badrujaman mengatakan jajaran direksi sebenarnya telah dijadwalkan hadir dalam acara seremoni proyek perluasan feronikel (P2F) Pomalaa, tetapi mendadak ada undangan rapat dengan Menteri BUMN.

 

 

 

“Selasa siang menjelang sore, ada panggilan dari Kementerian BUMN. Direksi sebenarnya sudah mencoba negosiasi agar salah satu direksi bisa ke acara ini tetapi nggak bisa,” katanya dalam acara seremoni P2F, hari ini (7/2).

 

 

 

Staf Kementerian BUMN Faisal Hilmi membenarkan jika jajaran direksi Antam dipanggil rapat oleh Dahlan Iskan yang membicarakan perihal proyek-proyek BUMN tambang itu.

 

 

 

Dalam pidato Direktur Utama Antam Alwin Syah Lubis yang dibacakan oleh Tedy, proyek P2F diharapkan bisa meningkatkan kapasitas produksi perseroan dan menekan biaya produksi.

 

 

 

“Antam saat ini menggunakan FMO yang saat ini biayanya terus naik. PLTU yang masuk dalam paket proyek ini diharapkan bisa menekan biaya produksi 15%-20%,” ujarnya.

 

 

 

Proyek P2F Pomalaa dibagi ke dalam 8 paket pekerjaan yakni Jetty & facilities, belt conveyors, Feni I plant, ladle furnance, ore preparation & calcination, electric smelting furnance, oxygen plant, dan pembangunan PLTU batu bara.

 

 

 

Proyek ini direncanakan selesai pada pertengahan 2015 dengan estimasi biaya proyek secara keseluruhan mencapai US$450 juta-US$500 juta.(yus)

 

 

 

 

Sumber