Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

TRANSPORTASI LAUT: Disapkan terminal dan kapal khusus sapi

Recommended Posts

JAKARTA-- Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan berencana untuk mengembangkan angkutan laut ternak sapi dan kerbau mulai dari penyediaan kapal khusus dan terminal khusus ternak sapi di Tanah Air.

 

"Pengembangan angkutan laut ternak tersebut bertujuan untuk mengefisienkan pengangkutan dan menjaga kualitas sapi," kata Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu malam (6/2/2013).

 

Menurut dia, pengembangan angkutan laut ternak tersebut ditargetkan dapat dimulai dengan diawali pembangunan terminal khusus sapi pada semester II/2013.

 

Untuk itu, Menhub bersama jajarannya juga telah langsung mempelajari pengembangan hal itu dari Australia dengan melakukan peninjauan sistem pengangkutan ternak Australia di Darwin.

 

Selain itu, Menhub juga dijadwalkan dalam rangka menandatangani Air Service Agreement antara Indonesia dan Australia yang rencananya akan dilaksanakan di Canberra, Kamis (7/2).

 

Menurut Menhub, Kemenhub sudah memiliki rencana yang jelas dalam pengembangan angkutan laut ternak dengan membangun fasilitas terminal khusus sapi dan juga akan membangun kapal pengangkut sapi.

 

"Pemerintah akan bangun terminal di Lampung dan Sumba. Dari dua pelabuhan itu tercatat pengangkutan sapi terbanyak," ujar dia.

 

Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono meminta kepada pedagang sapi agar tidak memanfaatkan harga daging sapi yang tinggi tersebut untuk meraih keuntungan yang besar.

 

"Sebenarnya, margin keuntungan peternak ini sudah tinggi. Padahal harga wajarnya sekitar Rp60.000-Rp70.000 per kg. Saya minta agar peternak tidak mengambil margin keuntungan yang tinggi," kata Suswono saat ditemui seusai Rapat Koordinasi di Kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Selasa (5/2/2013).

 

Menurut dia, harga daging sapi yang mahal tersebut sebenarnya hanya terjadi di DKI Jakarta saja atau di kawasan Jabodetabek yang juga terkena imbasnya. Hal ini disebabkan pasokan daging sapi ke ibukota terbatas.

 

Sebelumnya, Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia meminta pemerintah memperbaiki tata niaga daging di Indonesia agar kepentingan rakyat termasuk enam juta peternak sapi dan kerbau di Indonesia tidak terabaikan.

 

"Hal yang harus dilakukan saat ini adalah memperbaiki tata niaga daging di Indonesia," kata Ketua Umum PPSKI Teguh Boediyana di Jakarta, Senin (4/2).

 

Pihaknya juga meminta pemerintah untuk memperbaiki sarana dan infrastruktur transportasi dari daerah sentra sapi dan kerbau khususnya yang berada di Luar Jawa ke wilayah konsumen daging terbesar di Indonesia yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. (Antara/msb)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...