Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

BEKASI: Banjir yang melanda wilayah Bekasi menyebabkan pasokan air baku dari Perum Jasa Tirta (PJT) II menurun drastis. 

 

Akibatnya, pelayanan air bersih PT Aetra Air Jakarta bagi seluruh pelanggan DKI Jakarta terganggu, tulis situs resmi pemprov DKI Jakarta, Selasa (5/2/2013). 

 

Bahkan, pasokan air baku yang diterima operator penyediaan dan pelayanan air bersih tersebut berkurang hingga 62%.

 

Meski begitu, PT Aetra berjanji akan mengupayakan pasokan air normal dalam kurun waktu setiap empat jam.

 

Jumlah debit air baku yang masuk ke instalasi sejak Selasa pukul 09.00 hanya sekitar 38% sehingga pasokan air bersih di sebagian wilayah DKI Jakarta menjadi berkurang. 

 

"Namun, setiap empat jam air kami upayakan terus bertambah hingga normal," ujar Rika Anjulika, Manajer Komunikasi PT Aetra, Selasa (5/2).

 

Menurutnya, curah hujan yang cukup tinggi di wilayah bekasi menyebabkan volume kali Bekasi yang selama ini membawa pasokan air baku perusahaan kembali melimpas. 

 

Kejadian ini merupakan ketiga kali dalam sebulan terakhir setelah sebelumnya terjadi saat banjir besar 17 Januari lalu. "Melihat curah hujannya, mungkin ke depannya masih tetap ada limpahan lagi," katanya.

 

Selain itu, sambung Rika, adanya pembangunan proyek sifon yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum di sekitar bendungan Kali Bekasi yang direncanakan selesai Desember akhir tahun lalu itu ternyata banyak memakan lebar kali hingga 80%.

 

Awalnya sekitar 60 meter, sekarang tinggal 20 meter saja. Akibatnya, pasokan bahan baku air bersih untuk Jakarta berkurang drastis, sementara limpahan air banjir yang berlebih di sekitar kali Bekasi terpaksa dialirkan ke laut untuk menghindari banjir di wilayah sekitar. 

 

"Kalau tidak dibuang, jelas bermasalah karena banjir menjadi luas ke pemukiman warga," tuturnya.  (ra)

 

 

 

Sumber