Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

RI & ARAB SAUDI: Pengusaha keluhkan hambatan dagang

Recommended Posts

JEDDAH-Di tengah-tengah penurunan ekspor Indonesia, pengusaha meminta pemerintah agar memfasilitasi hambatan dagang peningkatan ekspor nonmigas ke kawasan Timur Tengah terutama skema pembayaran tanpa jaminan asuransi dan memakan waktu hingga 6 bulan.

 

Hambatan dagang itu yang mengemuka dalam pertemuan bisnis Indonesia - Arab Saudi pada Senin (4/2) di Jeddah yang dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selain SBY, juga ada 6 menteri yang ikut dalam misi dagang untuk meningkatkan ekspor komoditas unggulan Indonesia. 

 

Ke 6 menteri itu adalah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Perindustrian M.S Hidayat, Kepala BKPM Chatib Basri, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif C. Sutardjo, Sesneg Sudi Silalahi dan seskab Dipo Alam.

 

Menurut Managing Director Grup Sinarmas Gandi Sulistiyanto, pasar mengakui Arab Saudi merupakan pintu masuk pasar produk ekspor Indonesia untuk kawasan Timur Tengah. "Pasar kawasan itu sangat besar dan potensial. Kami sudah masuk ke kawasan itu sejak lebih dari 10 tahun lalu. Ada hambatan ekspor yang harus difasilitasi oleh pemerintah dan dibicarakan lagi antar pengusaha kedua Negara," ujarnya kepada Bisnis, seusai Indonesia-Saudi Arabia Business Forum di Jeddah, Senin (4/2).

 

Gandi dan Dirut Pertamina Karen Agustiawan serta Ketua Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto merupakan wakil pengusaha Indonesia yang ikut dalam pertemuan antara Presiden Yudhoyono dengan pengusaha dan Kadin Arab Saudi.

 

Gandi menjelaskan hambatan dagang itu adalah skema pembayaran (term of payment) dari buyer yang cukup lama dan mencapai 6 bulan dinilai memberatkan bagi pengusaha Indonesia. Selain itu, skema itu juga tidak didukung oleh jaminan asuransi.

 

Hambatan lainnya adalah anggapan produk kertas sebagai produk yang diembargo oleh Amerika Serikat. Padahal, produk itu, sama seperti produk obat-obatan dan produk lainnya yang ramah terhadap mannusia.

 

Berkaitan dengan ekspansi pasar ke kawasan Timur Tengah, Gandi mengemukakan grup itu melalui anak perusahaan Asia Pulp and Paper berencana menggenjot ekspor produk kertas dua kali lipat ke kawasan Timur Tengah dari pencapaian ekspor pada tahun lalu sebesar US$300 juta terutama dengan mengandalkan produk kertas untuk memenuhi kebutuhan Al-Quran.

 

"Kami berencana menaikkan ekspor produk kertas termasuk kertas bagi kepentingan Al-Quran dua kali lipat dari tahun lalu."

 

Selama ini Asia Pulp and Paper melakukan ekspor untuk produk kertas foto copy, kertas untuk kemasan, dan kertas bagi Al Quran. Selain Arab Saudi yang tercatat sebagai pasar terbesar Sinarmas, produk kertas itu juga menyasar pasar Uni Emirat Arab, Dubai dan Abu Dabi, kawasan Negara Teluk seperti Doha, Bahrain, Oman, Yaman dan Kuwait (GCC). (faa)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...