Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

SAHAM WIKA: Dilepas, Komposisi Saham Tol Bali Berubah

Recommended Posts

JAKARTA-Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani Ghazali mengungkapkan rencana PT Wijaya Karya Tbk  (WIKA) untuk melepaskan sahamnya dalam konsorsium pembangun jalan tol Ngurah Rai-Tanjung Benoa-Nusa Dua hanya dapat diproses jika diajukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Jasamarga Bali Tol.

 

 

 

"Tidak bisa WIKA yang mengajukan permohonan ke PU untuk perubahan saham, harus badan usaha" ujarnya kepada Bisnis, Senin (4/2/2013).

 

 

 

 

Namun Gani mengungkapkan pihaknya belum menerima dokumen pengajuan secara resmi dari PT Jasamarga Bali Tol. Perubahan komposisi saham itu tergantung pada rapat internal pemegang saham BUJT.

 

 

 

 

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol Akhmad Tito Karim membenarkan rencana pelepasan saham PT Wijaya Karya itu. Ia mengungkapkan rencana WIKA melepas sahamnya sudah muncul sejak badan usaha itu dibentuk. Namun rencana itu baru dapat terealisasi pada tahun ini. Dalam konsorsium itu WIKA memliki saham sebesar 5%.

 

 

 

 

Tito menjelaskan dengan keluarnya WIKA, maka komposisi kepemilikan saham akan berubah. Hal itu sesuai dengan rapat umum pemegang saham pada 23 Januari lalu.

 

 

 

 

“Keluarnya Wika justru mendatangkan dua investor lain yang masuk,  yakni Pemprov Bali (8,01%) dan Kabupaten Badung (8,01%),” paparnya.

 

 

 

 

Ia menjelaskan komposisi kepemilikan saham yang berubah antara lain PT Jasa Marga berkurang menjadi 55% dari sebelumnya 60%,  PT Pelindo III menjadi 17,98% dari sebelumnya 20%, PT Angkasa Pura I  menjadi 8% dari sebelumnya 10%.

 

 

 

 

Kemudian PT Hutama Karya menjadi 1% dari sebelumnya sebesar 2%, PT Adhi Karya Tbk menjadi 1% dari sebelumnya 2%. Sementara  PT Pengembangan Pariwisata Bali tetap 1%

 

 

 

 

Lebih lanjut Tito menjelaskan pihaknya sudah menginformasikan perubahan komposisi saham itu kepada Kementerian PU melalui BPJT untuk disetujui oleh Menteri PU Djoko Kirmanto. Jika sudah mendapatkan persetujuan Menteri, maka akan amendemen penandatanganan pengusahaan jalan tol (PPJT) lagi.

 

 

 

 

Walaupun terjadi perubahan kepemilikan saham Tito memastikan jalan tol yang sedang dilakukan pengerjaan konstruksi itu akan beroperasi pada pertengahan tahun ini. Nilai investasi untuk pembangunan jalan tol sepanjang  9,7 kilometer itu mencapai Rp 2,485 triliun.

 

 

 

 

Sebelumnya Corporate Secretary PT Wijaya Karya Tbk Natal Argawan Pardede mengungkapkan pihaknya berencana melepas kepemilikan saham di tol yang melewati perairan laut dangkal di Bali itu. Penjualan saham di tol Ngurah Rai-Tanjung Benoa-Nusa Dua dilakukan untuk penambahan modal perseroan untuk melakukan aksi korporasi lainnya ke depan."Lagi berproses, masih mengunggu persetujan dari Kementerian PU," papar Natal.(msb)

 

 

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...