Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pasokan produsen tepung terigu lokal saat ini mencapai 92% dari total kebutuhan nasional, sedangkan sekitar 8% masih diimpor dan diharapkan dapat terus turun dalam beberapa tahun ke depan.

 

Franciscus Welirang, Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo), mengatakan penurunan penggunaan terigu impor ini disebabkan keputusan pemerintah menetapkan bea masuk tindakan pengamanan sementara atas tepung terigu impor sebesar 20% dari nilai impor selama masa penyelidikan safeguard produk tersebut.

 

Pemberlakuan BMTPS ini, lanjutnya, dijelaskan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 193/PMK.011/2012 tentang Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara terhadap Impor Tepung Gandum.

 

“Kami harapkan penggunaan terigu impor ini dapat terus berkurang. Terigu nasional sudah memiliki harga yang paling murah dibandingkan di negara lain. Jadi alasan masih mengimpor patut dipertanyakan,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (4/2).

 

Selain pertumbuhan produksi makanan instan, dia juga memproyeksikan kebutuhan tepung terigu akan melonjak di sektor kuliner dan katering dalam beberapa tahun ke depan melalui berbagai inovasi untuk menemukan variasi makanan baru. (bas)

 

 

 

Sumber