Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

DEMO PLTU TANJUNG KASAM: PT PLN Batam Anggap Polusi Debu hanya Sementara

Recommended Posts

BATAM—PT PLN Batam mengakui aktivitas pemindahan batubara dari tongkang ke darat di PLTU Tanjung Kasam telah mengakibatkan polusi udara berupa debu dan asap ke kawasan permukiman sekitar.

 

Namun operator listrik anak perusahaan PT PLN (persero) itu menganggap polusi tersebut hanya bersifat sementara karena adanya musim angin utara.

 

Agus Subekti, Senior Communication PT PLN Batam mengatakan permasalahan debu dari bongkar muat batubara di PLTU Tanjung Kasam yang masuk ke permukiman warga disebabkan oleh musim angin utara yang melanda Batam sejak awal tahun.

 

Kejadian yang disebabkan cuaca ini juga tidak masuk dalam perkiraan PLN Batam dalam proses penyusunan Amdal PLTU Tanjung Kasam.

 

Agus memperkirakan permasalahan itu hanya terjadi selama musim angin utara berlangsung.

 

"PLTU ini kan sudah lama beroperasi, kebetulan angin utara tengah berlangsung, jadi saat loading debu berterbangan. Setelah imlek kami perkirakan akan normal lagi," tuturnya, Senin (4/1/2013).

 

Dia mengaku pihaknya sudah melakukan langkah antisipatif untuk mengatasi debu yang berasal dari 15.000 ton batubara untuk setiap bongkar muat.

 

Pihaknya melakukan penyiraman air ke tumpukan batu bara di tempat penyimpanan dan terminal bongkar muat untuk meredam debu dan asap yang dihasilkan tumpukan itu.

 

"Warga memang mendatangi PLTU terkait debu batu bara, tapi kami sudah melakukan antisipasi. Saat bongkar muat batu bara disiram air, sejauh ini langkah itu yang akan tetap kami ambil," katanya.

 

Agus menambahkan langkah antisipatif ini diyakini juga tidak akan mengganggu operasional PLTU meski penyiraman air akan menambah berat pengangkutan batu bara dari terminal, tempat penyimpanan hingga ke instalasi pengolaha bahan, bakar.

 

Selain langkah penyiraman air di tumpukan batu bara, PLN Batam juga telah menurunkan tim independen dari perusahaan inspeksi PT Sucofindo sejak pekan lalu.

 

Sucofindo akan melakukan survey kadar debu batu bara untuk memastikan bahaya yang mengancam kesehatan warga.

 

Sebelumnya, puluhan warga yang bermukim di kawasaan Teluk Nipah mendatangi PLTU Tanjung Kasam meminta operator PLTU untuk menghentikan operasional bongkar muat dan tempat penyimpanan batu bara PLTU.

 

Ketua RT 01/02 Teluk Nipah Alimun menyebutkan ketidakmampuan operator PLTU mengelola kegiatan bongkar muat dan penyimpanan batu bara sehingga berdampak buruk ke warga.

 

"Abu dari PLTU masuk ke rumah-rumah kami. Warga yang tinggal paling dekat dengan terminal harus bergadang karena takut debu mengganggu kesehatan mereka," katanya.

 

Debu dari kegiatan bongkar muat dan penyimpanan batubara PLTU Tanjung Kasam di Kota Batam dikhawatirkan mengancam kesehatan warga dan menyimpan potensi pencemaran lingkungan permukiman penduduk.(k59/yop)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...