Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

RUMPUT LAUT: Pengusaha Tuntut Road Map Pengembangan Nasional

Recommended Posts

JAKARTA—Asosiasi Rumput Laut Indonesia mengusulkan perlunya adanya penataan pola dan strategi pengembangan rumput laut nasional.

 

Penataan itu mulai dari penyegaran pengetahuan jenis dan penangananan bibit rumput laut, pemilihan dan pengaturan lokasi budidaya agar ada harmonisasi dengan sektor pariwisata, serta lalu lintas pantai.

 

Selain itu, menurut Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut (ARLI) Indonesia Safari Azis, diperlukan juga teknik budidaya dan upaya pasca panen, serta pengetahuan tentang fungsi dan manfaat hasil ekstraksi rumput laut kepada masyarakat.

 

“Bahkan, evaluasi industri pengolahan yang telah dan akan dibangun oleh pemerintah setempat juga harus menggunakan feasibility study yang matang,” ujarnya hari ini, Senin (4/2/2013).

 

Untuk kedepan, lanjutnya, Indonesia diharapkan menjadi negara terkemuka di komoditas rumput laut dengan sinergitas antara pembudidaya, pengolah, eksportir, peneliti dan pemerintah.

 

Peta Jalan atau road map Rumput Laut Nasional pun sangat diperlukan, karena menyangkut pengembangan komoditas dan perhatian terhadap lingkungan hidup sekitarnya.

 

“Sangat disayangkan, ARLI sudah pernah mengusulkan road map tersebut kepada pemerintah, tapi hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya,” ungkap Azis.

 

Sebenarnya, beberapa pelaku industri pengolahan rumput laut dari Amerika Serikat, Denmark dan Prancis datang untuk melakukan survei lokasi potensi budidaya melalui Ekspedisi True Blue di Indonesia Timur pada 1974.

 

Ekspedisi itu dilakukan usai percobaan pembudidayaan rumput laut di Indonesia yang diprakarsai oleh Soerjodinoto bersama Hariadi Adnan pada 1967 di Pulau Pari dan Pulau Tikus, Kepulauan Seribu, Jakarta.

 

Disamping mengekspor, Indonesia kini juga mengolah rumput laut kering jenis Eucheuma Cottonii dan Spinosum untuk dijadikan tepung semi-refine dan refine carrageenan, serta jenis Gracilaria sp. dan Gelidium sp. diekstrak menjadi tepung agar-agar.   

 

 

Namun, dibandingkan dengan Filipina dan China, Azis menuturkan Indonesia masih dianggap masih dalam masa pertumbuhan. (sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...