Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

BANK OCBC NISP: Penawaran obligasi kelebihan permintaan

Recommended Posts

JAKARTA: PT Bank OCBC NISP diperkirakan mengalami kelebihan permintaan senilai Rp1 triliun dari jumlah penawaran awal dalam proses penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I/2013.

 

Seorang pelaku pasar menyebutkan permintaan investor terhadap obligasi berkelanjutan I tahap I/ OCBC NISP 2013 mencapai Rp4 triliun atau lebih dari jumlah penawaran yang sebesar Rp3 triliun.

 

“Total demand-nya Rp4 triliun, cuma tetap rencana awal diabil Rp3 triliun,” ujar seorang pelaku pasar.

 

Dia juga mengatakan kupon final telah ketiga seri obligasi telah ditentukan. Adapun seri A dengan tenor 1 tahun memiliki tingkat kupon 6,4%, obligasi seri B bertenor 2 tahun memiliki kupon 6,9%, dan Seri C dengan tenor 3 tahun tingkat kuponnya sebesar 7,4%.

 

Ketika dimintai konfirmasi, Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja enggan menyebutkan hasil penawaran awal obligasi.

 

“Soal jumlah dan suku bunga finalnya kami belum boleh memberi info,” tulisnya dalam pesan singkat.

 

Sebelumnya, OCBC NISP berencana menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap I senilai Rp3 triliun. Ini bagian dari obligasi berkelanjutan I yang total nilainya Rp6 triliun.

 

Obligasi diterbitkan dalam 3 seri, yakni Seri A bertenor 1 tahun dengan indikasi kupon 6%-6,75%, Seri B bertenor 2 tahun dengan kisaran kupon 6,25%-7,25%, dan Seri C bertenor 3 tahun dengan indikasi kupon 6,75%-7,6%.

 

Perseroan menunjuk PT Indo Premier Securities, PT NISP Sekuritas, dan PT OCBC Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi.

 

Dalam pemberitaan Bisnis dijelaskan, perseroan berencana menggunakan dana hasil penerbitan obligasi untuk penyaluran kredit. 

 

Dia membidik pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit tahun ini pada kisaran 20%-30%.

 

Pada tahun lalu, perseroan menyebutkan nilai aset, DPK dan penyaluran kredit tumbuh sesuai target yakni pada kisaran 25%-30%.

 

Per September 2012, aset perseroan tercatat menyentuh level Rp71,4 triliun, kredit naik 40% menjadi Rp50,5 triliun, sementara DPK yang dihimpun sebesar Rp53,6 triliun.  (ra)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...