Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA- Akibat banjir kiriman dari Bogor, sebanyak empat kecamatan, sembilan kelurahan, 20 Rukun Warga (RW), 60 Rukun Tetangga (RT) di dua wilayah yaitu Jakarta Timur dan Jakarta Selatan terendam banjir kembali.

 

Dari peristiwa ini, sebanyak 1.135 kepala keluarga (KK) atau 3.591 rumah tinggal terendam banjir, mulai dari ketinggian 20 hingga 200 centimeter (cm).

 

Namun, meskipun sudah terendam banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat tidak ada satu pun warga yang dievakuasi ke posko-posko pengungsian.

 

Kepala BPBD DKI Jakarta Arfan Arkilie menyatakan warga belum mau mengungsi dari rumah tinggalnya, dikarenakan musibah banjir yang terjadi selama 10 hari lalu baru saja selesai.

 

Saat terjadi banjir lagi sekarang, mereka enggan meninggalkan tempat tinggal yang baru saja selesai dibersihkan.

 

“Atau bisa saja karena ketinggian air banjir masih relatif rendah, sehingga warga belum mau meninggalkan rumahnya untuk mengungsi,” kata Arfan di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (1/2).

 

Berdasarkan data BPBD DKI, wilayah yang terendam banjir di Jakarta Timur ada di Kelurahan Bidara Cina dan Kampung Melayu di Kecamatan Jatinegara. Lalu Kelurahan Cililitan dan Kelurahan Cawang di Kecamatan Kramat Jati.

 

Di Jakarta Timur terdapat 11 RW dan 26 RT yang terkena banjir. Akibatnya 233 KK atau 281 jiwa harus merelakan rumah tinggalnya terendam banjir.

 

Sementara itu, di Jakarta Selatan banjir menggenangi Kelurahan Pengadegan dan Kelurahan Rawajati di Kecamatan Pancoran. Banjir juga terjadi di Kelurahan Kebon Baru, Kelurahan Bukit Duri dan Kelurahan Manggarai di Kecamatan Tebet.

 

“Akibatnya, sebanyak 9 RW, 34 RT terendam banjir. Dan sebanyak 902 KK atau 3.310 jiwa mengalami musibah banjir,” ujarnya. (fsi)

 

 

 

Sumber