BNI Bersama BUMN Peduli Hadir bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor di level 4.410,02 pada penutupan Jumat (1/2) meski terbatas setelah euforia kesepakatan penyelesaian fiscal cliff di Amerika Serikat.

 

Indeks yang beranggotakan 459 emiten ini ditutup menguat 10,76 poin atau 0,25% dibandingkan level penutupan pada hari sebelumnya.

 

Jumlah saham yang berpindah tangan sebanyak 4,27 miliar dengan nilai Rp5,11 triliun sepanjang perdagangan akhir pekan ini.

 

IHSG sepanjang perdagangan Jumat bergerak di kisaran 4.389,72-4.418,48 dengan investor asing membukukan nilai beli bersih Rp496,5 miliar.

 

Analis BNI Securities Maxi Liesyaputra menjelaskan bahwa kenaikan IHSG pada hari masih tertahan setelah bank sentral AS akan membatasi pembelian obligasi sebagai stimulus perekonomian negara adidaya tersebut.

 

"Kenaikan hari ini hanya 10 poin, terbatas karena The Fed menahan pembelian obligasi," katanya Jumat (4/1).

 

Dari 9 sektor yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, 6 membukukan kenaikan yang dipimpin oleh sektor keuangan (finance). Sementara itu, sejumlah sektor yang menahan laju indeks hari ini adalah perkebunan, consumer dan industri dasar.

 

Sementara itu, Analis MNC Securities Edwin Sebayang menyebutkan kenaikan sejumlah bursa regional juga membawa sentimen positif bagi IHSG.

 

"Nikkei mencatat kenaikan 2,82%, Hang Seng turun 0,29% dan Straits Times turun 0,01% di tengah aksi selective buying yang dilakukan investor domestik atas saham Sektor Property, Infrastructure & Finance mendorong IHSG ditutup menguat di level new high" katanya.

 

Dia menjelaskan kenaikan pada Jumat ini adalah suatu awal yang bagus di tahun 2013 karena selama 3 hari perdagangan dalam minggu ini, IHSG berhasil menguat sebesar 93,33 poin atau 2,16%.

 

Kenaikan sepanjang 3 hari ini juga dipicu aksi beli bersih (net buy) investor asing sebesar Rp1,25 triliun.

 

Di sisi lain, pergerakan IHSG juga masih diwarnai oleh gejolak nilai tukar rupiah yang tidak stabil.

 

Nilai tukar dolar AS berada pada Rp9.788, yang artinya rupiah melemah 135 poin atau 1,40% dibandingkan hari sebelumnya. (fsi)

 

 

 

Sumber