Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Nurul Arifin/Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Lokasi pemboran geotermal di Kerinci B-1 WKP Sungai Penuh milik PT Pertamina Geothermal Energy terkena bencana longsor pada Sabtu 26 Januari pukul 19.30 WIB. Penyebab longsor tersebut diyakini akibat hujan deras sejak pukul 15.00 WIB (26/1/2013) kemarin. Meski demikian bencana tanah longsor tersebut tidak menimbulkan dampak penurunan produksi panas bumi PGE.Namun, akibat bencana tanah longsor tersebut sedikitnya tercatat telah merenggut empat orang yang dikabarkan meninggal dunia, lima orang mengalami luka, dan satu orang belum ditemukan. Semua korban tercatat sebagai pekerja yang sedang melakukan pemboran di lokasi B-1.

 

"Kami menyampaikan belasungkawa atas musibah tanah longsor yang tidak terduga karena faktor alam telah menimbulkan korban jiwa para pekerja," ujar Corporate Secretary PGE Adiatma Sardjito melalui laporan tertulisnya kepada Okezone, Minggu (27/1/2013).

 

Berdasarkan laporan yang dihimpun, semua korban saat ini sudah dievakuasi dan dikirim ke rumah sakit terdekat dan korban sedang dalam proses perawatan di Puskesmas Lempur. PT Pertamina Geothermal Energy dengan dibantu oleh tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemda, aparat terkait, Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci saat ini pun sedang berupaya untuk mencari korban yang belum ditemukan, merawat yang luka dan membersihkan tanah longsoran. Pada saat terjadinya bencana tanah longsor para pekerja sedang makan malam.

 

Tercatat total pekerja yang berada dilokasi B-1 berjumlah 63 orang dan WKP Sungai Penuh saat ini berstatus eksplorasi. Berikut adalah nama-nama korban yang telah dievakuasi, korban meninggal Tri (PT PRA), Yanto (PT RPN, driver), Ahmad Saiku (PT Harco), Nasoka (PT Air Drilling). Serta masih ada korban yang belum berhasil ditemukan satu orang adalah Miswanto (mud boy). (ade)

 

 

 

Sumber