Jasa Ekspedisi Jakarta Nabire Kirim Barang Laut Cepat & Aman

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Tangguh Putra/okezone)

 

 

 

BLITAR - Harga cabai dan telur di Kabupaten Blitar meningkat pesat. Cabai rawit yang sebelumnya Rp12 ribu/kg  berubah menjadi Rp23 ribu. Begitu juga dengan harga cabai besar yang sebelumnya Rp 12 ribu/kg menjadi Rp 18 ribu.Sementara telur yang semula Rp14 ribu/kg menjadi Rp17 ribu/kg. Menurut keterangan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar Maulan, melesatnya harga kebutuhan pokok masyarakat itu dipengaruhi cuaca  buruk. 

 

"Ini hasil dari pantauan kita di sejumlah pasar tradisional. Sejak awal bulan harga naik. Cuaca buruk menjadi salah satu faktor penyebabnya," tuturnya, Senin (14/1/2013).

 

Hujan deras secara terus menerus mengakibatkan sejumlah tanaman cabe rusak. Sementara disisi lain tidak sedikit petani yang memilih mengalihkan orientasi tanam ke varietas  jagung dan padi. Sebab jagung dan padi lebih tahan terhadap musim hujan.

 

"Melihat situasinya dimungkinkan harga cabe akan terus merangkak naik hingga Maret mendatang. Hal itu seiring jagung dan padi telah memasuki masa panen," jelasnya.

 

Tidak banyak yang bisa dilakukan dinas. Hal itu mengingat cabai bukan beras yang bisa dijinakkan melalui operasi pasar. Untuk kenaikan harga telur, menurut analisa Maulan disebabkan minimnya stok ikan laut yang menjadi bahan baku campuran pakan ternak.

 

Sebab, cuaca buruk menjadikan tangkapan ikan nelayan menurun drastis. "Kalau pakanya sulit tentu harga jual akan naik. Itu sudah menjadi hukum pasar," paparnya.

 

Seperti halnya cabai, dinas juga tidak bisa melakukan intervensi pasar. Maulan hanya berharap cuaca segera normal. Menanggapi hal ini anggota DPRD Kabupaten Blitar M Ansori meminta eksekutif untuk lebih mencermati perubahan harga pokok lainya. Sebab seperti tradisi yang berlaku, kenaikan satu bahan pokok bisa membuat bahan pokok lainya ikut terangkat naik.

 

"Jangan sampai harga tinggi tersebut ini akibat permainan para  makelar pasar. Semua itu harus diantisipasi," ujarnya singkat. (Solichan Arif/Koran SI/ade)

 

 

 

Sumber