Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Johari Resign dari Kantor Asing karena Tak Bisa Jadi GM

Recommended Posts

ZrxNs9XSOG.jpgManaging Director JNE Johari Zein. (Foto: Arfiansyah & Feri Usmawan/Okezone)

 

 

 

SETELAH mencoba bisnis pertama dengan menjual majalah sekolah, Managing Director PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau yang biasa disingkat JNE, yakni Johari Zein tak pernah berhenti berjuang. Meskipun saat kuliah, dia harus memutus mimpinya masuk jurusan seni rupa."Saya suka seni rupa. Waktu masih kuliah, saya diterima di dua jurusan, seni rupa dan ekonomi," kisah Johari, saat mengunjungi kantor Okezone, Jalan Kebon Sirih Kav 17-19 Jakarta, belum lama ini.

 

Namun, kenyataan ternyata sering berseberangan dengan keinginan seorang manusia. Begitu pula dengan Johari. Saat itu, keluarganya terbentur masalah ekonomi sehingga memilih kuliah di jurusan Seni Rupa.

 

"Kakak saya kuliah kedokteran yang sekolahnya jauh lebih lama. Kalau saya ikut kuliah di sana, income keluarga bisa terganggu, jadi saya memutuskan masuk ke jurusan perhotelan," tambah laki-laki kelahiran Medan, 16 April 1954 ini.

 

Maka, pada 1973, Johari mengambil jurusan perhotelan dan pariwisata di Universitas Trisakti, Jakarta. Tiga tahun kemudian, atau tepatnya pada 1976, Johari lulus dan mendapat gelar Bachelor of Art dari universitas tersebut.

 

"Jurusan perhotelan itu kuliahnya hanya tiga tahun, cepat. Setelah itu saya bisa kerja dan membantu ekonomi keluarga," alasannya waktu itu.

 

Selepas lulus kuliah, suami dari Noerlaila ini, bekerja di Hotel Hilton, Jakarta. Posisinya saat itu sebagai Front Office Cashier Supervisor. Bekerja di Hotel Hilton, diakuinya, membuat Johari belajar banyak. Di posisinya ini, dia mengaku belajar bagaimana proses melayani pelanggan yang baik selain juga mengasah kemampuan Bahasa Inggrisnya. Maklum saja, Hotel Hilton ini memang sering dikunjungi wisatawan dari dalam negeri.

 

"Namun, saya kemudian berpikir, kenapa di sini semua General Managernya (GM) orang asing? Kalau saya punya ambisi jadi GM bisa enggak ya?" curhat ayah dari Mindi Febriani.

 

Empat tahun bekerja di Hotel Hilton, dia memutuskan keluar dari pekerjaan profesional pertamanya ini dan masuk ke Skypak, sebuah perusahaan pengiriman logistik internasional.

 

Di sinilah bakatnya berbisnis jasa pengiriman ditempa. Skypak International Jakarta, yang merupakan cikal bakal perusahaan  pengiriman internasional, memberinya kemampuan tersebut.

 

"Karena Skypak ini perintis jasa pengiriman internasional. Hampir semua teknologi (pengiriman) dia punya," jelas dia.

 

Namun, pertanyaan batinnya ketika di Hotel Hilton kembali mengetuknya. Setelah lima tahun berkarier di Skypak, dia dihadapkan pada pertanyaan yang sama.

 

"Orang Indonesia tidak bisa jadi GM di Skypak," ungkapnya sembari tertawa.

 

Setelah menyadari bahwa tuntutan batinnya harus dijawab, maka dia pun kemudian mengambil langkah besar. Keluar dari Skypak yang telah memberinya pengalaman sehingga dia berani membuka usaha sendiri. Tak tanggung-tanggung, dia menggaet temannya yang punya bisnis di Singapura.

 

"Saya belajar banyak di Skypak, sekarang saya di JNE juga karena saya pernah punya kemampuan dan pengalaman di pengiriman internasional," sebut Johari yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Jasa Express Nasional (Asperindo) ini.

 

Berbekal pengalamannya di Skypak, saat ini, Johari telah menduduki posisi puncak di JNE. Perusahaannya, diceritakan Johari, adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman logistik yang tidak hanya ingin sekadar mengumpulkan barang, mengirim dan menyampaikannya ke penerima.

 

"Kita tidak hanya mengejar keuntungan, kita ingin melakukan semuanya berdasarkan tanggung jawab. Kita juga ingin punya nilai tambah seperti perusahaan yang ramah, nasionalis, cinta bangsa sehingga kita punya emosi dengan costumer kami," janjinya. (ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...