Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menilai terbitnya PP No.109/2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan merugikan petani tembakau.

 

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Nurtantio Wisnu Brata menyatakan peraturan pemerintah (PP) ini secara langsung maupun tidak langsung berdampak terhadap produksi tembakau di Indonesia.

 

"Ada beberapa pasal yang memberatkan petani tembakau dalam negeri," katanya dalam keterangan pers, Sabtu (12/1).

 

Dia menjelaskan pasal-pasal yang memberatkan itu antara lain mengatur soal standarisasi, tata niaga, diversifikasi produk dan kegiatan promosi/periklanan.

 

Apabila PP No.109/2012 menekan industri rokok, lanjutnya, maka dapat dipastikan petani tembakau ikut terkena dampaknya.

 

Wisnu menuturkan pasal 10 hingga pasal 12 jelas akan menekan petani tembakau karena ada standardisasi dan petani tembakau tidak dapat memenuhi ini.

 

Implementasi PP itu juga dapat menyebabkan produk tembakau impor membanjir, karena tembakau itu lebih dapat memenuhi standarisasi ketimbang tembakau lokal.

 

Dalam beberapa tahun terakhir, impor tembakau selalu melonjak, yakni impor di 2011 naik menjadi 91.000 ton, sedangkan tahun lalu impor tembakau menembus 100.000 ton dan dikhawatirkan pada 2013, dapat mencapai 120.000 ton. (arh)

 

 

 

Sumber