Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Bisnis -> Infrasturktur Jadi Kambing Hitam Beralihnya RIM ke Malaysia

Recommended Posts

JAKARTA - Infrasturktur di Indonesia dituding sebagai salah satu penyebab mengapa produsen ponsel BlackBerry, Research In Motion (RIM) tidak membangun pabriknya di Indonesia.

 

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Erwin Aksa mengatakan, barang-barang yang valuenya tingi, seperti telepon harus menggunakan diangkut menggunakan transport seperti kontainer. Karenannya, dengan membangun di Malaysia atau Thailand, biayanya yang dikeluarkan tidak sebesar dibanding pembangunan di Jakarta.

 

"Tetapi akan sangat berpengaruh jika mereka harus membangun juga pelabuhan, jalan, apalagi jika pajaknya tinggi," ungkap Erwin kala ditemui seusai acara Pemaparan Visi-Misi Calon Ketua Umum BPP HIPMI di Hotel Darmawangsa, Jakarta, Selasa (13/9/2011) malam.

 

Menurutnya, jika memang ingin RIM membangun pabrik di Indonesia, harus maka didukung dengan insetif. "Bangun pabrik di Malaysia ya pabrik aja. Kalau di Kalimantan harus bangun yang lainnya, jadi ada additional cost yang muncul. Kalau tidak ada insentif yang luar biasa, pengusaha jelas saja tidak mau, jelas menghitung segi profitabilitas," jelas dia.

 

Selain itu, diakuinya pemerintah harus lebih bersifat terbuka. Dicontohkannya, industri seperti RIM merupakan industri pioneer, industri yang tidak banyak pemainnya. Sehingga dalam hal ini pemerintah harus berani memberikan hal-hal yang luar biasa jika perusahaan pioneer tersebut mau membangun pabriknya di Indonesia.

 

"Saya kira kita harus berani memberikan hal-hal yang luar biasa kepada pinoeer. Mungkin malaysia pajaknya nol kali, ya saya nggak tahu. Atau mungkin pemerintah memberikan pembebasan listrik, atau mungkin ngasih tanah," terangnya.

 

Selain itu, menurutnya Malaysia mungkin memiliki pabrik yang mendukung komponen-komponen seperti Blackberry. "Mungkin pabrik chip di Malaysia ada, pabrik plastik di Malaysia Aerwinda, nah kalau RIM harus bangun semua di Indonesia itu mahal. Analisa saya bgtu, saya tidak tahu pasti coba kalian tanyakan kepada mereka (RIM)," tambahnya.

 

Dia mengatakan jika semua mudah maka investor tak segan untuk membangun pabrik. Contohnya, sambung dia, PT Nestle yang membangun pabriknya di kawasan industri. Hal tersebut menurutnya mudah saja dilakukan, sebab bahan baku produk neste banyak terdapat di Indonesia.

 

"Seperti Nestle, jaminan bahan bakunya ada. Yang menjadi kendala kan yang baru-baru ini, seperti BlackBerry kan batrenya tidak ada di indonesia," tandasnya. (mrt)

(rhs)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...