Raja Rokok RI Putuskan Ganti Nama Perusahaan Karena Mimpi

[Parno Pemilik Lapak 0]

PADANG: Harga komoditi karet petani anjlok di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat. Harga yang tadinya berkisar Rp7.000/Kg, anjlok ke angka Rp3.000/Kg.

 

"Harga sangat murah saat ini, di mana paling tinggi pedagang pengumpul hanya mampu membeli Rp3.000/kg," kata Jonnedy, petani karet asal Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan kepada Bisnis di Padang, hari ini.

 

 

Imbasnya, ucap dia, para teman-teman sesama petani mulai malas ke ladang untuk 'menakik' (menyadap getah). "Yah, mau diapakan lagi, kalau pun dipaksakan (menakik), kami tetap saja rugi waktu dan tenaga," keluhnya.

 

Kondisi sama ikut dikatakan Arsil, petani di kecamatan sama (Koto XI Tarusan). Menurut dia, patokan harga murah yang meresahkan petani itu sudah berlangsung 6 bulan, dan hingga kini harga belum juga kunjung naik.

 

 

"Kalau ini tetap tak berubah, tidak menutup kemungkinan kami akan beralih profesi, karena menilai tidak ada harapan lagi di kebun," kata Arsil.

   

 

Welly Hendra, pemerhati komoditi karet yang juga mantan anggota Kadin Kabupaten Pessel Bidang Perdagangan Luar Negeri menyebut, kondisi tadi dikarenakan tengkulak masih bermain diperdagangan karet di Pessel.

 

 

"Dugaan ini jelas, pasalnya sangat tidak mungkin kalau harga anjlok dari Rp7.000/kg ke Rp3.000/kg," katanya via ponsel Rabu 9 Januari 2013.

 

 

Apalagi, ucapnya, kalau dibandingkan dengan harga karet mentah di kab/kota lain di Sumbar, kondisi (harga) ini jelas sangat murah. "Kami mengimbau, pihak pemkab Pessel hendaknya segera mencarikan solusi dari persoalan ini, karena sudah meresahkan petani," kata Welly Hendra.  

 

 

Data Dinas Pertanian dan Perkebunan setempat, luas tanam kebun karet rakyat di Kabupaten Pessel  12.359 hektare, terdiri dari tanaman belum menghasilkan (TBM) 5.194,5 ha dan tanaman menghasilkan 7.164,5 ha. (arh)

 

 

 

 

Sumber