MBG Tetap Disalurkan ke Siswa saat Libur Sekolah, Bagaimana Skemanya?

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA—Perusahaan Air Minum DKI Jakarta (PAM) Jaya menerima belasan ribu pengaduan dari masyarakat soal pasokan air.

 

Sebagian besar atau 80% di antaranya berkaitan mampetnya pasokan air bersih kepada pelanggan. Hal itu disebabkan lantaran ketersediaan air bagi masyarakat mengalami defisit.

 

Dirut PAM Jaya Sriwidiyanto Kaderi mengatakan PT PAM Lyonnaise Jaya menerima 13.000 pengaduan dan PT Aetra Air Jakarta menerima sekitar 5.000 pengaduan.

 

“Pengaduan sebagian besar terkait air mati sebanyak 80%,” katanya di Balai Kota, Senin (7/1/2013) malam.

 

Pihaknya memaklumi aduan masyarakat sebanyak itu, karena perseroan sendiri tidak bisa memberi pelayanan maksimal.

 

Perlu diketahui kebutuhan air bersih pelanggan PAM Jaya saat ini adalah 22.000 liter per detik.  Namun PAM Jaya hanya mampu menyediakan 18.750 liter per detik, berasal dari sumber waduk Jatiluhur, Serpong dan sejumlah sumber air bersih di Jakarta.

 

Dengan kondisi itu maka ketersediaan air masih defisit 3.250 liter per detik yang berujung pada pelayanan yang tidak maksimal. Sejumlah warga yang jadi korban karena tidak mendapat pasokan air.

 

 

Untuk mengatasi persoalan pasokan air tersebut, PAM Jaya akan menambah debit air dari Jatiluhur dan dari sumber setempat sebanyak 1.500 liter per detik sampai 2015. Sumber di Jakarta antara lain Pesanggrahan 150 liter per detik, sumber air krukut 400 liter per detik.

 

Sriwidiyanto menambahkan, bersama Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta dan Bappenas tengah dibahas penambahan 15.000 liter per detik dalam jangka menengah.

 

Tahap pertama 5.000 liter per detik akan menjadi tanggung jawab bersama Kabupaten Bekasi dan Kerawang, tahap kedua 5.000 liter per detik oleh Pemprov DKI Jakarta, dan Tahap ketiga 5.000 liter per detik oleh Pemerintah Kerawang dan Bekasi. (Bsi)

 

 

 

Sumber