Cuttivo Ultra Cutting Board Review 2025 – Durability, Hygiene & Performance Tested Modern Upgrade for Every Kitchen!

[Lebay Pemilik Lapak 0]

SOLO – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo mencatat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di wilayah eks karesidenan Surakarta pada November 2012 telah menyalurkan kredit sebesar Rp2,56 triliun. Angka ini tumbuh 20,49 persen year on year (yoy)."Pertumbuhan kredit BPR terbesar di antara kabupaten atau kota di Karesidenan Surakarta mengucur di kota Solo yakni sebesar Rp523,42 miliar atau tumbuh 67,5 persen year on year," ungkap Kepala Kantor Perwakilan BI Solo Doni P Joewono kepada Okezone, di Solo, Jawa Tengah, Senin (7/1/2013).

 

Kucuran kredit terbesar kedua, menurut Doni, berada di Kabupaten Karanganyar mencapai Rp430,52 miliar meskipun pertumbuhan kredit BPR di Kabupaten Karanganyar sangat rendah dan hanya 2,16 persen (yoy).

 

"Pertumbuhan kredit minus berada di Kabupaten Sukoharjo yakni -14,78 persen (yoy). Bila November 2011 mengucur kredit sebesar Rp347,24 miliar, maka pada November 2012 justru turun menjadi Rp295,90 miliar," tambahnya.

 

Adapun dari jenis penggunaan, tambah dia, kredit BPR di wilayah eks karesidenan Surakarta pada November 2012, sebagai modal kerja sebesar Rp1,46 triliun atau tumbuh 31,56 persen yoy. Sedangkan untuk modal konsumsi sebesar Rp979,50 miliar atau tumbuh 16,31 persen.

 

"Modal investasi hanya Rp125,54 miliar atau tumbuh -29,16 persen  (yoy) atau terjadi penurunan dibanding November 2011 yang menunjukkan angka Rp177,22 miliar," pungkasnya.

 

Selain kredit, kata Doni, aset BPR di wilayah eks karesidenan Surakarta mencapai Rp3,39 triliun atau tumbuh 23,35 persen dan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp2,28 triliun atau tumbuh 24,95 persen.

(gnm)

 

 

 

Sumber