Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PRODUKSI PERIKANAN: Target 2,6 Juta Ton, DKP Sulteng Kembangkan Industrialisa

Recommended Posts

PALU--Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah mengembangkan program pengembangan industrialisasi perikanan dan ketahanan pangan sebagai upaya mengimplementasikan dan mewujudkan produksi perikanan 2,6 juta ton pada 2020.

 

 

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tengah Hasanuddin Atjo mengatakan produksi perikanan 2,6 juta ton di 2020 merupakan target kuantitatif dari pihaknya agar dapat terukur.

 

“Pengembangan sektor kelautan dan perikanan  sampai dengan 2025 akan ditopang oleh dua program utama yaitu Program Industrialisasi Perikanan dan Program Ketahanan Pangan,” kata Hasanuddin, Jumat (4/1/2013).

 

Dia menyebutkan Program Industrialisasi fokus kepada pengembangan lima komoditas a.l rumput laut, udang dan sidat yang ketiganya merupakan kegiatan Perikanan Budidaya.

 

Sedangkan ikan Pelajik Besar seperti Tuna, Cakalang, Tongkol dan ikan Damersal seperti Kerapu dan jenis ikan karang lainnya merupakan kegiatan Perikanan Tangkap.   

 

Sementara untuk Program Ketahanan Pangan fokus kepada pengembangan dua komoditas yakni perikanan budidaya terdiri dari komoditas air tawar seperti Nila, Lele, Ikan Mas dan lainnya.

 

Dia menjelaskan pendekatan yang digunakan dalam mengimplementasikan kedua program utama itu adalah integrasi hulu-hilir, yaitu dimulai dengan menyediakan sarana-prasarana, proses produksi dalam rangka penyediaan bahan baku sampai kepada mengolah dan memasarkan komoditas-komoditas tersebut.

 

 

Selain itu melakukan pendekatan dengan menerapkan konsep blue economic yaitu integrasi hulu-hilir yang diikuti dengan penerapan prinsip zero waste atau tanpa limbah dimaksudkan bahwa dalam proses integrasi hulu hilir, limbah yang dihasilkan diproses lebih lanjut sehingga mempunyai nilai ekonomi.

 

Juga pendekatan kewilayahan atau cluster yaitu cluster I selat Makassar-Laut Sulawesi, cluster II Teluk Tomini, dan cluster III Teluk Tolo yang telah diterjemahkan lebih rinci lagi kabupaten/kota mana yang akan menjadi sentra produksi dan kabupaten/kota yang akan berperan sebagai sentra pengolahan dan pemasaran.

 

“Paling tidak ada lima strategi untuk mengimplementasikan kedua program utama itu yakni transformasi sosial, pengembangan infrastruktur, pengembangan sistem produksi, distribusi, logistik dan pengembangan inovasi, teknologi serta pengembangan sistem pembiayaan,” Katanya.

 

Menurutnya, agar lima strategi itu dapat diimplementasikan dengan baik maka setiap komoditas harus memiliki roadmap dan rencana aksi yang disusun secara komprehensif dan holistik.  

 

Dia mengatakan tanpa roadmap dan rencana aksi ini, maka sulit kiranya visi-visi yang telah disusun dapat dicapai. Roadmap akan memberikan gambaran kepada stakeholders bagaimana rona awal dalam hal ini status dan kondisi setiap komoditas seperti bagaimana potensi sumberdaya, sejauh mana status pemanfaatannya, bagaimana peluang dan tantangannya dan lain sebagainya.

 

Hasanuddin juga mengatakan dari total anggaran 2013 sebesar Rp2,2 triliun, sekitar 55% untuk belanja langsung atau belanja ke masyarakat dan 45% untuk belanja tidak langsung atau belanja pegawai.  

 

 

“Dari struktur anggaran sudah terlihat jelas komitmen itu a.l belanja untuk sektor agribisnis dan kelautan sekitar Rp300 miliar, yang selama ini belum pernah menembus angka itu. Sedangkan anggaran untuk pendidikan dan kesehatan sekitar Rp170 miliar,” ujarnya. (K46)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...