Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA -- Pelaporan kasus yang dihadapi WNI di luar negeri sepanjang 2012 turun hampir sebanyak 50% dari 38.880 pelaporan kasus pada 2011 menjadi 19.218 pada 2012.

 

Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam Pernyataan Pers Tahunan 2013, Jumat (4/1/2013). "Upaya pencegahan telah mulai membuahkan hasil," katanya.

 

Jumlah pelaporan tersebut, ujarnya, mencapai 0,43% dari keseluruhan warga negara Indonesia yang tercatat di luar negeri.

 

Menurut Marty, perlindungan WNI/TKI di luar negeri dilakukan dengan memprioritaskan tiga aspek, yaitu pencegahan, deteksi dini, dan perlindungan. Aspek pencegahan, ujarnya, merupakan elemen penting untuk dapat mencegah kemungkinan WNI menghadapi ancaman pidana hukuman mati sejak dini.

 

Setiap permasalahan yang dihadapi WNI di luar negeri, ujarnya, diperlakukan sebagai prioritas.

 

"Tanpa terkecuali, apapun sifat dan permasalahannya. Dari kasus hukum yang menyangkut TKI di luar negeri hingga penyelamatan dan perlindungan WNI dari bencana alam serta instabilitas politik."

 

Sepanjang 2012, ujarnya, pemerintah telah membebaskan 110 WNI dari ancaman hukuman mati. Sebanyak 33 orang di antarny telah dibebaskan murni dan telah dipulangkan ke tanah air.

 

"Pada 2013, perlindungan WNI tetap menempati agenda prioritas diplomasi dan politik luar negeri. Kita telah membuat grand design perlindungan WNI di luar negeri." (msb)

 

 

 

Sumber