Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Petani Masih "Berlibur", Sayuran & Buah di Medan Langka

Recommended Posts

io1SPZPYWe.jpgIlustrasi. (Foto: Tangguh Putra/okezone)

 

 

 

MEDAN - Komoditas sayur dan buah hilang dari sejumlah pasar di Medan. Jika pun ada pedagang yang ditemukan menjual sayur dan buah, kualitas dagangannya terbilang buruk. Namun karena kelangkaan yang terjadi, sayur dan buah yang ada tetap di jual dengan harga tinggi.Pantauan Okezone di sejumlah pasar, Rabu (2/1/2013), sayuran dan buah yang dijual terlihat tidak lagi segar. Seperti halnya brokoli, cabai, sayur bayam, daun singkong, kangkung dan kacang panjang tetap dijajakan meski sudah layu dan berwarna kekuningan. Bahkan kol dan wortel tetap laris diburu para pembeli meski sudah mulai membusuk.

 

Risna Sipayung  (33) pedagang di pusat pasar Medan mengatakan, kelangkaan produksi sayur dan buah ini terjadi akibat terhentinya aktifitas panen sejumlah petani di Kabupaten Karo, yang merupakan sentra pertanian sayur dan buah di Sumatera Utara.

 

Pemberhentian aktifitas panen itu dilakukan karena para petani masih merayakan tahun baru. Pasokan memang diakui masih di dapat dari sekitar wilayah pinggiran Kota Medan, seperti Deli Serdang dan Binjai dan Langkat. Namun jumlahnya tak sanggup memenuhi kebutuhan masyarakat Medan.

 

"Sudah hampir dua hari ini memang enggak ada pasokan yang masuk dari Karo. Maklumlah masih suasana tahun baru. Kalau dari Deli Serdang sama dari Langkat memang ada, tapi mana lah cukup untuk seluruh Medan. Kita sebenarnya pun enggak ingin juga menjual yang kualitasnya kayak gini. Biasanya udah kita tinggal aja pun di pasar ini kalau kualitasnya begitu. Tapi karena memang langka, ya tetap kita jual. Orang pembeli pun berebut," ujarnya, kepada Okezone.

 

Kondisi serupa diakui Rosmawati (29). Pedagang sayuran di Pasar Sukaramai Medan ini mengaku kekosongan pasokan membuat dagangannya sudah habis pada siang hari. Padahal di hari-hari biasanya, sering kali sayur dan buah yang ia dagangkan harus dibuang begitu saja di pasar karena tak laku hingga sore hari. Ketiadaan pasokan sayur dan buah juga memaksa dirinya dan sejumlah pedagang lain menaikkan harga untuk tetap mendapatkan keuntungan, guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

"Kalau hari biasa memang sering kali sayur itu kita buang begitu saja kalau udah sore. Tapi sekarang jangankan sampai sore, pukul 2 siang saja sudah enggak ada lagi yang bisa dijual. Kalau hari  biasa bisa 70 ikat sayur, sekarang 30 pun enggak ada. Nah kami kan tetap harus makan, kalau yang dijual sedikit, harga lah terpaksa yang dinaikkan. Naiknya sekira 50 persen dari harga biasa. Bayam hijau misalnya, yang biasanya harganya Rp2 ribu per ikat menjadi Rp3 ribu per ikat. Timun, dari Rp4 ribu perkilo menjadi Rp6 ribu hingga Rp7 ribu perkilo. Kol, Daun ubi dari Rp2 ribu perikat menjadi Rp3 ribu perikat. Gitu enggak cantik pun barangnya, tetap juga laku," tuturnya.

 

"Cabai juga naik. Kemarin kan sempat turun sampai Rp20 ribu per kilo menjadi Rp10 ribu hingga Rp12 ribu per kilo. Tetapi, mulai kemarin harganya naik menjadi Rp25 ribu hingga Rp28 ribu perkilo," tambahnya.

 

Sementara itu Pengumpul Sayur dan Buah di Kabupaten Karo, Bisman Ginting (54), membenarkan adanya penghentian panen dari petani. Menurutnya para petani saat ini masih sibuk bersilaturahmi dengan keluarga untuk merayakan tahun baru. Kondisi ini pun diprediksi akan kembali normal sepekan setelah perayaan Tahun Baru.

 

“Iya memang enggak ada. Kita pun enggak nerima dari petani. Kalau tanggal 1-2 itu, kan biasanya petani-petani itu didatangi saudaranya dari kota. Nah di atas tanggal 2 baru lah mereka bersilaturahmi ke tetangga-tetangga, maupun sanak keluarga yang ada di kampung lain. Tapi ada juga yang dihari ketiga setelah tahun baru udah mulai kembali ke ladang. Cuma memang biasanya seminggu baru kembali normal. Kalau kita enggak ada menaikkan harga, yang kita kumpulkan pun enggak ada, bagaimana mau menaikkan harga," cetusnya. (ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...