pinjaman dana pinjam

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Rupiah diprediksi masih akan membuntuti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dengan kata lain, rupiah masih akan diselimuti tren pelemahan.

 

Analis Valuta Asing (Valas) David Sumual menuturkan, kejatuhan yang terjadi pada IHSG akibat jatuhnya bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Eropa, membuktikan bahwa sampai saat ini korelasi antara pasar modal dengan pergerakan rupiah sangat erat kaitannya antara satu sama lainnya.

 

"pergerakan IHSG dan bursa global dan regional masih cenderung diliputi oleh volatilitas yang tinggi, sehingga jika saham turun maka rupiah pun pasti akan ikut-ikutan turun," ungkap David, kepada okezone di Jakarta, Selasa (13/9/2011).

 

"Dan pada hari ini, rupiah akan diperdagangkan dalam kisaran Rp8.570-Rp8.620 per USD," tambahnya.

 

Dalam waktu dekat ini, David memprediksikan rupiah masih belum dapat menembus level Rp8.500 per USD. Hal ini disebabkan situasi perekonomian baik di Eropa maupun di AS masih belum membuat investor percaya diri untuk menentukan langkah investasi.

 

Sementara, untuk jangka menengah-panjang, rupiah diprediksi dapat bergairah lagi, mengingat ada kebijakan dari Bank Indoesia (BI) mengenai dana ekspor yang dananya harus parkir didalam begeri.

 

Seperti diketahui, Kurs tengah BI pada 12 September, mencatat rupiah berada di level Rp8.603 per USD, melemah satu poin dibandingkan periode perdagangan sebelumnya yakni Rp8.571 per USD.

 

Menurut yahoofinance, rupiah ditransaksikan di Rp8.632 per USD dengan kisaran perdagangan harian Rp8.570-8.640 per USD. (mrt)

(rhs)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber