Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Arti Natal Bagi Wakil Ketua OJK Rahmat Waluyanto

Recommended Posts

9vSrFwNALG.jpgWakil Ketua OJK Rahmat Waluyanto. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Hari Raya Natal merupakan momentum khusus bagi umat Kristiani untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan memahami kasih Tuhan. Namun, selain libur dan menghabiskan waktu dengan keluarga, untuk beberapa orang Natal menjadi momen special yang tidak terlupakan. Natal pun mempunyai arti yang berbeda bagi setiap orang.Lalu apa arti Natal bagi Wakil Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Rahmat Waluyanto? Pria kelahiran Metro, Lampung 3 Oktober 1956 ini mengungkapkan, menjelang Natal, di tengah kesibukannya dia selalu menyediakan waktu untuk bersama dengan keluarga khusus untuk Hari Natal.

 

Rahmat, yang merupakan mantan Direktur Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang pertama, mengatakan pasti ada waktu khusus bersama keluarga dan keluarga besar.

 

"Natal berarti saatnya berkumpul dan membangun kebersamaan, dan persaudaraan," kata dia, kepada Okezone, beberapa waktu lalu.

 

Menurut dia, makna Natal adalah saatnya berbagi kedamaian dan kebahagiaan kepada keluarga. Oleh karena itu, di setiap hari natal dia selalu menyempatkan diri untuk membeli dan menghadiahkan hadiah natal. “Tidak harus sesuatu yang mahal, namun menjadi kenangan atau memorable," tambah dia.

 

Meski demikian, dia menuturkan kasih Natal bukan hanya untuk keluarganya. Menurut dia, kasih dan damai Natal juga harus diterima oleh sesamanya.

 

"Saya dan keluarga juga punya kebiasaan menabung untuk Natal, dan hasil tabungan ini kami bagikan kepada sesama agar dapat merasakan suasana yang sedikit berbeda di hari Natal," katanya.

 

Kebiasaan ini, memang telah tertanam dalam diri Rahmat sejak kecil. Lelaki yang akrab disapa Yanto ini mengungkapkan, saat masih remaja dan tinggal bersama dengan keluarganya, kedua orangtuanya selalu mengajak anak-anaknya mengunjungi atau mengundang keluarga-keluarga sederhana di sekitar. "Kami mengundang untuk berbagi kebahagiaan dan berkat Tuhan," katanya.

 

Karenanya, meskipun sudah menjadi orang yang cukup berpengaruh saat ini, dia tidak meninggalkan kebiasaan tersebut. Rahmat menuturkan, segala kegiatan tersebut, telah membawanya ke dalam masa natal yang paling berkesan.

 

"Natal saat saya masih remaja dan hidup bersama dengan kedua orangtua saya di Lampung berkesan. Karena, saat itu saya mulai memahami makna Natal yang sebenarnya dari apa yang diperbuat kedua orangtua saya. Makna Natal yang mengemukakan dimensi solidaritas kemanusiaan dalam kesederhanaan dan kedamaian," katanya.

 

Untuk itu, saat ini Rahmat mendidik anak-anaknya untuk menyisihkan uang saat natal. Dia ingin mengajarkan, bahwa Natal bukan hanya milik keluarga, namun juga milik sesama umat manusia.

 

"Dengan menabung, kami mengantisipasi dengan sungguh-sungguh dalam memaknai Natal sebagai refleksi atau manifestasi bahwa kehidupan yang bermakna itu adalah kehidupan yang berbagi kepada sesama," katanya.

 

Dengan segala ajarannya yang diwariskan dari orangtuanya, Rahmat berharap anak-anaknya dapat menajdi orang yang mempunyai kedewasaan bertindak dan berpikir.

 

"(Saya berharap mereka) mandiri, humane atau punya rasa kemanusiaan yang baik, dan menjadi manusia sosial yang seutuhnya," tutur dia.

 

Ketika ditanyakan apakah harapan terbesar yang belum terpenuhi saat ini dia mengungkapkan. "Menjadi orang baik dimata orang lain, which is very difficult..sangat sulit tapi saya selalu berusaha," tukas dia. (ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...