Harta Elon Musk Rp12 Ribu T, Empat Kali Pendapatan RI di APBN 2025

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Perusahaan asuransi Allianz dituduh membayar USD12,3 juta kepada pemerintah Indonesia selama tujuh tahun. Dugaan ini dilontarkan Securities dan Exchange Commision (SEC), sebuah komisi di AS yang mengatur regulasi industri.Peneliti SEC menemukan bukti bahwa Allianz melanggar UU Foreign Corrupt Pratices dalam 295 kontrak asuransi untuk proyek pemerintah selama 2001-2008. Suap ini dilakukan kepada salah seorang karyawan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Aliannz dikabarkan telah mendapatkan lebih dari USD5,3 juta karena penyuapan ini.

 

"Anak usaha Allianz menciptakan off the books account yang berfungsi untuk pembayaran suap," ungkap Kara dikutip Bloomberg di Jakarta, Kamis (20/12/2012)

 

Menurut Kara, Allianz juga tidak memiliki kontrol internal yang baik untuk mendeteksi adanya pungutan liar dan akuntansi yang tepat.

 

Mitra Allianz dai Gibson Dunn & Crutcher LLP Poel Cohen menambahkan, pihaknya akan sepenuhnya bekerjasama dengan penyelidikan ini. Namun, dia menyangkal bahwa perusahaanya telah mengikuti program anti-korupsi bagi karyawannya.

 

"Sebelum dan selama penyelidikan SEC, Allianz mengambil langkah yang dimaksud untuk memperkuat pengawasan internal," jelasnya.

 

Menurut SEC, Allianz membayar suap ini selama dua kali, di tahun 2005 dan 2009.

(gnm)

 

 

 

Sumber