Bukan Rp10 Ribu, Gus Ipul Usul Purbaya Tambah Bantuan Korban Bencana

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Kelebihan penggunaan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang memangkas anggaran sebenarnya bisa dilakukan tanpa adanya pembatasan subsidi, cara tersebut adalah dengan memperbaiki sektor lain seperti transportasi publik.

 

Pengamat ekonomi Hendri Saparini berpandangan perbaikan pada transportasi publik akan lebih menghemat anggaran subsidi. Pasalnya, adalah sebuah kesalahan kebijakan jika transportasi publik tidak dibenahi.

 

"Sehingga orang menggunakan transportasi pribadi yang jadinya lebih boros, sehingga kuota BBM ini terpakai melebihi kuota," jelas Hendri dalam diskusi bersama anggota DPR Komisi XI, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (12/9/2011).

 

Walaupun demikian, Hendri menambahkan, dirinya memang mendukung penundaan pencabutan subsidi BBM ini, akan tetapi, tambahnya, pemerintah juga harus menjelaskan pendapatan pemerintah kalau subsidi BBM ini nanti dicabut, jadi subsidi bahan bakar tidak dicabut begitu saja.

 

"Menunda kenaikan BBM penting. Tapi harus dijelaskan berapa pendapatan pemerintah kalau BBM tidak di subsidi," kata Hendri.

 

Selain itu, dia menegaskan, permasalahan kuota BBM bersubsidi yang berlebih harus didiskusikan lebih dalam dan tidak hanya membicarakan besarnya anggaran subsidi. "Kita jangan hanya mendiskusikan masalah kuota saja, tetapi pada akar permasalahan," pungkasnya. (mrt)

(rhs)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber