Indeks Dolar Melemah, Rupiah Ditutup Stagnan di Rp16.765/US$

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Perkembangan perbankan syariah dalam kurun waktu hingga Oktober 2012 masih tergolong cukup pesat sehingga asetnya meningkat menjadi Rp178,6 triliun atau meningkat 37 persen secara yoy. Sedangkan untuk proyeksi tahun depan pertumbuhan aset perbankaan syariah akan tumbuh 36-58 persen.Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah dampak makroekonomi berupa krisis keuangan global yang cenderung melambatkan laju pertumbuhan ekonomi di banyak negara di dunia memberikan pengaruh walaupun tidak signifikan terhadap industri perbankan syariah nasional.

 

"Perkembangan perbankan syariah didominasi khusunya Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS)," katanya, dalam konfensi pers seminar akhir tahun perbankan syariah, di Bank Indonesia (BI), Jakarta, Senin (17/12/2012).

 

Lebih lanjut menurutnya, perbankan syariah nasional mengalami penurunan yang signifikan yaitu mulai Maret sampai September akibat penurunan pertumbuhan DPK yang cukup tajam sehingga perlambatan terjadi akibat kondisi domestik dan sifat non-ekonomi.

 

"Sampai akhir tahun bila mengikuti skenario dan diharapkan kondisi perekonomian semakin membaik, tahun depan perbankan syariah tumbuh 36-58 persen, tapi itu semua tergantung baseline, moderat," jelasnya. (wdi)

 

 

 

Sumber