Moratelindo (MORA) dan MyRepublic Merger, 4 Tujuannya Terungkap

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama dua minggu terakhir cenderung sepi karena pelaku pasar sudah memikirkan libur natal dan tahun baru. Selain itu, saat ini pelaku pasar menunggu penyelesaian tebing fiskal di Amerika Serikat (AS) yang akan efektif berlaku mulai 1 Januari 2013.Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, mengungkapkan jika fiscal cliff tidak dapat dihindari, maka akan berdampak cukup besar terhadap ekonomi AS dan ekonomi dunia termasuk terhadap Bursa Global.

 

Dia menilai, jika tidak dapat diselesaikan setelah Natal, bukan mustahil Indeks S&P 500 AS berpotensi turun 15 persen menuju level 1.200-an dari level saat ini, dan jika lewat dari 1 Januari 2013, maka tentunya Indeks S&P 500 bisa terjun dibawah 1.200.

 

"Selain itu, dampak terhadap Ekonomi AS juga signifikan karena berpotensi menurunkan ekonomi AS 0,5 persen sampai 0,7 persen dari perkiraan potensi pertumbuhan ekonomi AS tumbuh 2,5 persen sampai tiga persen jika fiscal cliff tidak diberlakukan," kata dia di Jakarta, Senin (17/12/2012).

 

Edwin menambahkan, fiscal cliff juga berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi di Asia-Pasifik terutama terhadap pertumbuhan ekonomi Singapura dan Hongkong yang berpotensi turun sekitar 2,2 persen. Hal tersebut berdasarkan riset U.N Economic and Social Commission for Asia and Pacific.

 

"Hal serupa juga diungkapkn lembaga ekonomi PBB yang mengatakan pemberlakukan fiscal cliff berpotensi menurunkan ekonomi China sebesar 1 persen," kata dia. (mrt)

 

 

 

Sumber