Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

INVESTASI ASURANSI: Pasar modal tetap jadi pilihan

Recommended Posts

JAKARTA -- Instrumen pasar modal tetap menjadi pilihan industri asuransi konvensional untuk memarkirkan sebagian besar dananya meskipun mengalami gejolak sepanjang Januari - September 2012.

 

Hary Prasetyo, Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) - BUMN asuransi jiwa, menuturkan perusahaan asuransi memiliki banyak tuntutan untuk mendapatkan imbal hasil tinggi.

 

Dalam bisnisnya, perusahaan asuransi tidak jarang menawarkan guarantee berupa janji atau imbal hasil tertentu, khusus dalam penjualan produk-produk asuransi berbalut investasi (unit linked) atau produk semi tradisional.

 

Dia mencontohkan di pasar asuransi jiwa saat ini banyak berkembang produk asuransi semi tradisional yang memberikan guarantee lebih tinggi 1% - 2% di atas bunga bank. Jenis produk whole life misalnya, rata-rata mematok guarantee lebih dari 7%.

 

Tuntutan untuk mendapatkan imbal hasil tinggi tersebut, ujarnya, tidak hanya datang dari produk-produk yang dikeluarkan oleh perusahaan, melainkan juga dari internal perusahaan.

 

Setiap perusahaan, ujarnya, memiliki target bottom line (laba). Laba tersebut dituntut berkembang dari tahun ke tahun. Laba perusahaan asuransi datang tidak hanya dari pengelolaan premi tetapi juga dari pengelolaan investasi.

 

Dalam mengelola premi, perusahaan menggunakan jasa aktuaria untuk menghitung cadangan premi dan cadangan klaim untuk menghadapi peluang risiko yang mungkin terjadi.

 

Dia menuturkan rata-rata bunga aktuaria saat ini lebih dari 7%. Oleh karena itu, penempatan investasi yang berasal dari premi yang masuk pun selayaknya mengikuti penghitungan aktuaria tersebut.

 

"Oleh karena itu, mau tidak mau perusahaan asuransi harus mencari instrumen yang memberikan imbal hasil tinggi. Dan yang bisa memenuhi itu saat ini adalah instrumen di pasar modal, meskipun volatile," ujarnya kepada Bisnis, Senin (10/12).

 

Instrumen lainnya seperti deposito, ujarnya, cenderung dipilih untuk menjaga kondisi likuiditas.

 

"Dengan kondisi bunga deposito seperti saat ini, investasi banyak yang lari ke pasar modal seperti reksadana dan obligasi. Saham juga diminati tetapi volatile," ujarnya. (Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...