Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

ASITA SULSEL Soroti Pembangunan Hotel di Taman Wisata Bantimurung

Recommended Posts

MAKASSAR--Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sulsel menilai rencana Pemerintah Kabupaten Maros yang akan membangun hotel berlantai tiga dan dua di area Taman Wisata Bantimurung akan merusak daya tarik obyek wisata alam itu.

 

Sekertaris Asita Sulsel NG Sebastian mengatakan pengembangan daerah tujuan wisata Bantimurung seharunya dibangun dan disesuaikan dengan estetika obyek wisatanya yang alamiah.

 

 

"Pengembangan destinasi seharusnya yang moderen diusahakan tampil alamiah. Tetapi Bantimurung yang sudah jelas indah secara alamiah jangan malah ditempeli beton dan tegel kamar mandi," ujar Sebastian, Minggu (9/12/2012).

 

Pemilik Travel Incito Tour itu menyayangkan rencana tata ruang Bantimurung yang tidak memiliki desain tapak kawasan sehingga pemda mengembangkan kawasan itu dengan membangun hotel tanpa ada perencanaan.

 

Posisi pembangunan hotel yang hanya sekitar 300-500 meter dari lokasi obyek wisata dianggap tidak tepat karena konstruksi hotel yang dibangun akan merusak estetika alamiah obyek permandian air terjun khas Sulawesi Selatan itu.

 

"Kelihatannya pemda tidak menyadari masalah ramah lingkungan alam dan sosial. Rencana tata ruang harus matang, bukan asal pasang gedung di sana," tegasnya.

 

Pihak Taman Nasional Bantimurung juga telah meminta agar pemda membangun bungalow atau home stay yang dianggap lebih cocok dengan lokasi obyek permandian alam.

 

Tetapi pemda yang menggunakan APBD Maros justru lebih memilih membangun hotel. "Mereka seharusnya bisa mengurangi komposisi beton, dengan lebih memanfaatkan material yang ramah lingkungan seperti kayu atau sejenisnya," ucapnya.

 

Pemerintah Kabupaten Maros telah menyiapkan anggaran Rp10 miliar untuk membangun hotel berlantai tiga dan dua tidak jauh dari kawasan Taman Wisata Bantimurung.

 

Pembangunan hotel dengan 54 kamar itu menggunakan APBD Kabupaten Maros yang alokasinya tahun ini telah turun sekitar Rp1 miliar untuk konstruksi awal.

 

Bupati Maros M Hatta Rahman menjelaskan lokasi yang pertama dan kedua jaraknya hanya 100 meter.

 

"Kami perkirakan pembangunan hotel akan selesai dalam dua tahun. Karena keterbatasan lahan hotel dibagi dua, ada yang berlantai tiga dan ada yang berlantai dua," ujarnya.

 

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Taman Wisata Bantimurung yang diperoleh sekitar Rp5 miliar per tahun diharapkan akan bertambah dengan adanya fasilitas hotel dan sarana lainnya. (K46) (Foto: discover-wonderful-indonesia.blogspot.com)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...