JUAL WALLPAPER VINYL ROLL TERBAIK DI BATU

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA—Menjelang akhir  2012, renegosiasi kontrak yang sejatinya ditargetkan rampung akhir Desember ini antara Perusahaan Air Minum Jakarta (PAM Jaya) dengan mitra kerjanya PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) masih tersendat pada dua permasalahan.

 

Direktur Utama PAM Jaya Sriwidiyanto Kaderi mengungkapkan proses renegosiasi masih berlanjut karena kedua belah pihak sudah menyatakan kesiapannya untuk melakukan perubahan dalam kontrak kerja yang ada saat ini.

 

“Ada point-point yang sudah disepakati, tapi ada yang yang sampai saat ini masih belum. Dan yang belum itu adalah yang paling utama seperti IRR (internal rate of return) dan shortfall,”  ujarnya  kepada Bisnis, Rabu (5/12).

 

Berdasarkan kerja sama yang sudah dijalin, PAM Jaya harus menanggung akumulasi kerugian atas beban utang imbalan air atau shortfall mencapai sekitar Rp360 miliar kepada Palyja. Melalui renegosiasi tersebut, PAM Jaya mengharapkan seluruh beban shortfall tersebut murni ditanggung oleh pihak ke-2.

 

 

Seperti kesepakatan yang rampung lebih awal pada Juni lalu antara PAM Jaya dengan PT Aetra Air Jakarta, tutur Sri, pihak ke-2 sudah menyatakan kesediaannya untuk menanggung beban shortfall dengan jumlah sekitar Rp330 miliar.

 

Adapun  tingkat pengembalian investasi (IRR) yang dibebankan sebesar 22% pada pihak ke-2, sambungnya, diminta untuk turun sampai 15,82%, seperti yang juga sudah disepakati PAM Jaya bersama Aetra. (if)

 

 

 

Sumber