Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

LAHAR DINGIN MERAPI: Limpasan di Kali Putih 270 dari Bibir Sungai

Recommended Posts

JAKARTA—Potensi limpasan lahar terbanyak dari Gunung Merapi di daerah alur Kali Putih Yogyakarta diperkirakan maksimum 270 meter dari bibir sungai.

 

Hal itu berdasarkan perkiraaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana bekerja sama dan  Badan Penyelidikan dan Pengembanan Teknologi Kegunungapian dan Badan Geologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

 

Untuk itu, diperlukan pemetaan dengan citra lidar dan pemodelan terjangan awan panas dan lahar dingin di Gunung Merapi yang akan menunjukkan adanya wilayah yang berpotensi terkena limpasan lahar.

 

Potensi banjir lahar dingin juga akan terjadi di Kali Woro, Kali Gendol/Kali Opak, Kali Kuning, Kali Boyong/Kali Code, Kali Krasak, Kali Putih, dan Kali Pabelan yang merupakan gabungan Kali Senowo, Kali Trising dan Kali Apu di atasnya. 

 

Model aliran lahar di Kali Gendol menunjukkan tidak mengancam secara langsung kawasan wisata Candi Prambanan, sedangkan model aliran lahar di Kali Apu, Kali Trising, dan Kali Senowo berpotensi terjadi limpasan di pertemuan ketiga sungai itu di alur Kali Pabelan.

 

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan saat ini terdapat sistem pemantauan lahar dengan perhitungan waktu yang nyata.

 

“Sistem itu melalui 15 sensor hujan di hulu sungai dan 19 sensor AFM [acoustic flow monitoring] untuk mendeteksi pergerakan banjir lahar hujan,” katanya hari ini, Senin (3/12/2012).

 

Menurut dia, peralatan tersebut juga dilengkapi dengan kamera, sehingga pergerakan banjir lahar dingin Gunung Merapi dapat dipantau dengan lebih baik.

 

Untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, lanjutnya, dilakukan sosialisasi dan pelatihan bagi warga setempat dan fasilitator yang tersedia.

 

“Penyampaian pesan-pesan penanggulangan bencana juga dilakukan melalui media cetak maupun film tentang mitigasi bencana kepada masyarakat,” jelasnya.

 

Selain itu, dibangun sistem informasi kebencanaan desa (Sikab), yaitu membangun sistem informasi kebencanaan berbasis desa agar desa-desa terpencil.

 

Informasi ini, diungkapkan Sutopo sebagai satu cara memperoleh informasi Gunung Merapi secara cepat dan aktual untuk selanjutnya disampaikan kepada masyarakat. (sut)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...