Harga Perak Cetak Rekor, Ternyata Ini Alasannya

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama mengatakan proses pelaksanaan Mass Rapid Transit (MRT) masih harus dikaji ulang. Ini terjadi karena masih ada kekisruhan dalam pembiayaan tender, amdal, sosial ekonomi.

 

Menurut Basuki  kajian tersebut perlu di perdalam lagi atas beberapa alasan seperti permintaan warga yang tidak setujui subway,mengganggu masyarakat sekitar.

 

"Kalau ternyata kajiannya benar boleh bisa lewat subway kita akan berfikir akan buat subway," jelas Basuki, Rabu (28/11)

 

Basuki juga menjelaskan kajian tersebut dilakukan untuk menghindari pembangunan yang tersendat-sendat.

 

"Makanya kita jawab jujur saja, anda mau paksa jalan sekarang terus berhenti 3 tahun, atau 2 tahun baru mulai lagi, itu yang kita nggak bisa jawab," jelas Basuki.

 

Basuki juga menjelaskan selama ini kajiannya tidak dia miliki sehingga dia merasa bingung.

 

"Nah itu kita mau lihat kajiannya, kajian kita tidak pernah pegang, baru hari ini saya tahu kajian-kajian mau diserahkan kepada kami, itu janjinya besok juga belum tentukan, dari Kemenhub KAI dan Bappenas. Jadi bayangkan selama ini, saya pun baru tahu, ROI (Return Of Investment) yang dikeluarkan PT. MRT.  Saya panggil MRT sekian lama beliau tidak pernah keluarkan itu

data tadi," jelasnya.

 

Ahok menambahkan bahwa tender yang sudah dijalankan adalah dari daerah Al Ashar sampai HI.

 

Sementara itu dalam pertemuan tersebut Jokowi tiba-tiba keluar dari ruangan rapat yang membahas MRT.

 

 

Saat di tanya sang Gubernur menjawab sinis.

 

"Orang belum jelas minta saya putuskan," jawab Jokowi meninggalkan wartawan dalam ruangan tersebut yang rencananya menuju ke Cilincing. (bas)

 

 

 

Sumber