Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Harga Daging Sapi di Pontianak Capai Rp94 Ribu/kg

Recommended Posts

PONTIANAK - Akibat stok daging sapi secara nasional kurang, harga daging sapi di kota Pontianak dan Kalbar naik. Harga daging sapi mencapai Rp94 ribu per kilogram (kg)."Untuk harga sapi memang melonjak dari harga normal Rp94 ribu per kg," ungkap Kepala Disperindag Kota Pontianak Imran kepada wartawan, Kamis (22/11/2012).

 

Meski domain untuk harga sapi serta stok yang ada di Pontianak dan sekitarnya merupakan kewenangan dari Diswanak provinsi, namun Imran menjelaskan, Disperidag kota selalu melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk mengantisipasi agar keadaan pasar tidak terlalu melonjak akibat kurangnya stok daging sapi.

 

Sementara itu Kepala Diswanak Kalbar Abdul Manaf mengaku naiknya harga daging sapi berkaitan dengan stok nasional yang selama ini diributkan akibat terbatasnya daging sapi sehingga beberapa daerah otomatis juga merangkak naik.

 

"Bahkan di Aceh harga daging sapi bisa sampai Rp100 ribu per kilonya. Meski begitu, sebenarnya stok nasional cukup, hanya sapi itu seperti tabungan tidak setiap saat dikeluarkan ada di kandang, persoalannya berbeda dengan di luar negeri," ungkap Manaf kepada Okezone.

 

Di Kalbar, diakui Manaf, stok daging sapi mencapai 16 ribu ekor siap potong sampai Januari 2013 mendatang. Padahal, biasanya Diswanak Kalbar selama satu tahun menyiapkan stok sebanyak 49 ribu ekor dan 28 persen sapi datang dari pulau Madura.

 

"Tapi Alhamdulillah Kalbar aman dan antisipasi lainnya Pemprov Kalbar melakukan swasembada daging yang selama ini masih bergantung dari subsidi pemerintah," jelasnya.

 

Harapan perkembangan ternak integrasi sapi dengan sawit, dikatakannya, akan meningkat pesat jika benar-benar dikembangkan karena Kalbar memiliki 750 ribu hektar yang dapat dikembangkan.

 

"Jika satu hektare dikelola dengan dua ekor sapi, maka akan menghasilkan sekira 75 ribu ekor sapi karena sawit merupakan sumber pakan berlimpah," tuturnya.

 

Dia menambahkan sejauh ini, Pemprov Kalbar belum mampu mendorong peningkatan bibit sapi meski dalam setahun baru bisa mendatangkan dua-tiga ribu bibit sapi.

 

"Terhadap integrasi sapi memang hingga saat ini perusahaan sawit belum ada yang merespon tetapi sudah ada imbauan bekerjasama dengan dinas terkait dari Gubernur Kalbar," pungkasnya. (gna)

(rhs)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...